Citilink Buka Lagi Penerbangan Banyuwangi-Denpasar, Cek Jadwalnya

Jakarta, IDN Times - Maskapai penerbangan Citilink kembali membuka rute antardaerah yakni Banyuwangi–Denpasar secara pergi pulang. Penerbangan menggunakan pesawat ATR 72-600 dan dimulai hari ini, Jumat (28/8/2020).
Direktur Utama Citilink Juliandra melalui keterangannya menyebutkan, dibukanya kembali rute ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar daerah.
“Citilink turut mendukung program pemulihan pariwisata Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan mengoperasikan kembali rute penerbangan Banyuwangi – Denpasar pp. sejalan dengan kembali dibukanya pariwisata Banyuwangi,” katanya, Jumat (28/8/2020).
1. Citilink juga meluncurkan penerbangan rute baru Denpasar-Lombok

Dengan pengoperasian kembali rute ini, Juliandra berharap industri pariwisata domestik dapat kembali bergairah. Tak hanya itu, kata dia rute antardaerah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi berbagai sektor yang mendukung pariwisata Indoensia.
"Selain rute penerbangan Banyuwangi–Denpasar pp, Citilink juga meluncurkan penerbangan rute baru Denpasar–Lombok pp mulai 28 Agustus 2020 yang juga beroperasi setiap hari menggunakan pesawat ATR 72-600," ujarnya.
2. Jadwal penerbangan Banyuwangi-Denpasar dan Denpasar Lombok

Adapun jadwal penerbangannya ialah sebagai berikut:
Banyuwangi–Denpasar dengan nomor penerbangan QG 1682 dengan waktu keberangkatan 07.35 WIB, waktu kedatangan 09.15 WIB.
Denpasar–Banyuwangi QG 1683 dengan waktu keberangkatan 12.55 WIB dan waktu kedatangan 12.45 WIB
Denpasar–Lombok nomor penerbangan QG 1672 dengan waktu keberangkatan 09.50 WIB dan waktu kedatangan 10.50 WIB
Lombok–Denpasar nomor penerbangan QG 1673 dengan waktu keberangkatan 11.20 WIB dan 12.20 WIB
3. Citilink tetap patuhi protokol kesehatan

Juliandra menambahkan, meski rute tersebut dibuka, namun menurut dia, Citilink selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lini operasional penerbangannya baik saat sebelum penerbangan, saat penerbangan, dan setelah penerbangan.
Menurutnya penerapan protokol kesehatan mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan untuk memastikan penerbangan berjalan dengan optimal.