5 Fakta Bisnis Print on Demand, Bisa Cuan Dolar!
ilustrasi work from home (https://unsplash.com/Jason Strull)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita bisa loh dapat penghasilan dolar setiap hari. Tidak harus ke luar negeri, pekerjaannya pun bisa dilakukan dengan jam kerja fleksibel, di mana pun kita mau, dan bahkan bisa mendapatkan passive income sekaligus.
Caranya dengan berbisnis Print on Demand di situs luar negeri. Seperti apa memangnya? Yuk, kita bahas sampai habis!
1. Seperti apa itu Print on Demand?
ilustrasi belanja online (https://www.pexels.com/Nataliya Vaitkevich)Dalam bisnis Print on Demand, kita bekerja sama dengan vendor produk untuk memproduksi barang sesuai rancangan kita sendiri. Kita bertugas untuk membuat rancangan produk dan memasarkannya dalam berbagai platform. Sedangkan vendor akan menangani sistem produksi, pengemasan, dan sampai pengiriman.
Sesuai dengan namanya, setiap barang baru akan diproduksi setelah ada pemesanan. Jadi, setiap barang sebenarnya sifatnya pre-order. Tidak heran pengiriman barang pun biasanya memang lebih lama dibandingkan barang yang memang sudah produksi massal. Namun, produk Print on Demand biasanya tidak pasaran. Karena itu, setiap tahunnya jumlah pembelian produk terus meningkat.
Untuk menjalankan bisnis Print on Demand, kita bisa bergabung dengan platform e-commerce seperti Amazon atau eBay. Bisa juga bergabung dengan platform Print on Demand seperti Redbubble, Spring, Zazzle, dan masih banyak lainnya. Atau bisa juga kita membuat platform sendiri seperti website, media sosial, dan saluran penjualan sendiri.
2. Contoh produk Print on Demand
Ilustrasi Contoh Produk Print on Demand - Kaos Polos (https://unsplash.com/Mediamodifier)Memangnya apa saja produk yang dapat diproduksi Print on Demand? Sekarang ini ada banyak sekali pilihan yang disediakan berbagai situs. Mulai dari jenis produk yang cukup populer seperti kaos, jaket, topi, sampai produk seperti jam dinding, gelas mug, ataupun stiker tempel.
Berbekal satu desain saja, kita dapat mengaplikasikannya pada puluhan jenis produk. Bahkan, banyak platform sudah menyediakan aneka pilihan warna dengan sangat mudah kepada pembeli. Untuk produk fashion, pilihan ukuran pun disediakan sangat beragam. Bisa dibayangkan betapa banyak varian produk yang tersedia hanya dengan satu desain saja.
Baca Juga: Tips bagi Kamu yang Mau Ganti Haluan ke Bisnis Online
3. Keuntungan berbisnis Print on Demand
Editor’s picks
Ilustrasi menimbang-nimbang pilihan (https://www.pexels.com/Vanessa Garcia)Print on Demand menjadi solusi efektif bagi kita yang baru memulai bisnis seperti ini. Terdapat beberapa keuntungan yang didapat:
- Berisiko kecil. Kita tidak perlu investasi di awal seperti stok barang, sewa tempat, dan rekrut pegawai. Biaya produksi dan penyimpanan pun dapat ditekan seminimal mungkin.
- Mendapat passive income. Kita hanya perlu usaha mendesain awal dan desain ini dapat dijual seterusnya tanpa batas. Selama ada pemesanan dan platform tetap berjalan, setiap penjual bisa mendapatkan penghasilan dari setiap produk yang laku terjual.
- Dapat dijadikan usaha sampingan. Karena tidak ada tuntutan jam dan tempat kerja, Print on Demand ideal untuk menjadi sumber penghasilan tambahan.
4. Kekurangan berbisnis Print on Demand
ilustrasi diskusi di depan laptop (https://unsplash.com/John Schnobrich)Namun, tentu terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum kita memulai Print on Demand.
- Margin keuntungan relatif tipis. Biaya produksi tentu lebih mahal dibandingkan produksi massal. Sementara, harga tidak dapat terlalu tinggi dengan produk sejenis lainnya.
- Tidak dapat mengontrol kualitas produk. Karena produksi diserahkan penuh pada vendor, kita tidak bisa mengontrol proses dan metode produksi. Malah, bisa jadi kita tidak pernah melihat produk akhirnya.
- Kelangsungan dan operasional bisnis tergantung pihak luar. Karena banyak faktor seperti produksi dan situs pemasaran diserahkan kepada pihak luar. Seringkali kita yang harus menyesuaikan pada setiap perubahan kebijakan dari pihak ketiga.
5. Banyak pilihan platform membangun bisnis Print on Demand
ilustrasi memilih pilihan online (https://unsplash.com/John Schnobrich)Kini sudah semakin banyak situs Print on Demand yang dapat melayani pemasaran dan pengiriman ke banyak negara. Setiap situs memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Mulai dari kualitas produk, varian yang disediakan, kontrol dari pemilik merek, dan banyak pembeda lainnya.
Merch by Amazon menjadi platform favorit karena banyaknya jumlah pengunjung pada situs Amazon setiap harinya. Perancangan produk pun relatif mudah karena kita berfokus untuk mendesain produk dan harga saja. Namun untuk bergabung, kita membutuhkan undangan khusus. Jangan putus asa kalau tidak diterima, karena masih banyak alternatif lain sejenis. Contohnya seperti Redbubble, Spring, Zazzle, dan lainnya.
Terdapat juga platform seperti Printful dan Printify dimana kita dapat mengambil andil lebih besar. Contohnya seperti memilih vendor untuk setiap produknya, memasarkan pada ecommerce pilihan, dan menangani customer service.
Menarik bukan? Tapi ingat, jangan lupa melakukan riset mendalam terlebih dahulu sebelum menentukan dan memulai bisnis Print on Demand. Upaya ekstra memang diperlukan di tahap awal. Tapi bila sudah berjalan dengan baik, kita bisa mendapatkan penghasilan tambahan sambil rebahan.
Baca Juga: Tips Sukses Raup Cuan dari Bisnis Reseller
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
