ilustrasi kenaikan bunga pinjaman (istockphoto.com/Boy Wirat)
Salah satu dampak lain dari deflasi adalah kenaikan bunga pinjaman secara riil. Saat deflasi terjadi, nilai uang pun meningkat atau nilai utang juga semakin besar. Bagi mereka yang memiliki pinjaman, beban utang mereka akan terasa lebih berat karena bunga yang harus dibayar menjadi lebih mahal secara riil.
Kondisi ini akan memengaruhi perilaku masyarakat dan perusahaan dalam hal mengambil pinjaman. Mereka cenderung enggan untuk meminjam uang karena biaya pinjaman yang lebih mahal. Akibatnya, investasi pun menurun, yang pada gilirannya memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Kenaikan bunga pinjaman ini juga membuat banyak orang kesulitan membayar cicilan utang, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan tetap. Jika banyak orang dan perusahaan kesulitan membayar utang, maka risiko gagal bayar akan meningkat. Kondisi gagal bayar pun bisa berakibat pada krisis finansial.
Deflasi memang terdengar menguntungkan karena harga-harga barang turun. Akan tetapi dampak buruk yang ditimbulkannya tidak bisa diabaikan begitu saja. Mulai dari meningkatnya angka pengangguran, menurunnya daya beli, hingga mahalnya bunga pinjaman secara riil yang bisa memperburuk kondisi ekonomi.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pelaku ekonomi untuk mencegah terjadinya deflasi berkepanjangan. Stabilitas harga adalah kunci agar ekonomi bisa tumbuh dan masyarakat bisa sejahtera. Sekarang kamu sudah tahu kan kenapa deflasi gak selamanya baik?