Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Putrama Wahju Setyawan, Direktur Tresuri dan International BNI menyampaikan paparan kinerja kuartal I (Tangkap Layar BNI)
Putrama Wahju Setyawan, Direktur Tresuri dan International BNI menyampaikan paparan kinerja kuartal I (Tangkap Layar BNI)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI pada kuartal I 2020 membukukan laba bersih sebesar Rp4,25 triliun, atau meningkat 4,3 persen secara year on year dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"BNI mampu mencatatkan laba bersih pada kuartal I 2020 sebesar Rp4,25 triliun atau meningkat 4,3 persen YoY, dibanding kuartal I 2019 sebesar Rp4,08 triliun," kata Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan, Selasa (19/5).

1. Pinjaman BNI tumbuh 112 persen secara tahunan

Ilustrasi Pekerja BNI (Dok. Istimewa)

Putrama menjabarkan, pada akhir kuartal pertama tahun ini, BNI masih mampu menumbuhkan pinjaman sebesar 11,2 persen secara year on year dari Rp521,35 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp579,60 triliun pada kuartal I 2020. 

"Jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2019, pinjaman tumbuh 4,1 persen year to date. Hal ini sejalan dengan strategi BNI yang sangat selektif dalam melakukan ekspansi di tengah pandemik COVID-19," ucapnya.

Peningkatan pinjaman tersebut ditopang dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,4 persen secara tahunan, dari Rp 575,75 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp 635,75 triliun pada kuartal I 2020. 

"Dengan pertumbuhan DPK yang baik ini, BNI memiliki likuiditas yang sehat. LDR (Loan to Deposit Ratio) BNI pada kuartal I 2020 tercatat sebesar 92,3 persen," ucapnya. 

2. Pendapatan bunga bersih BNI meningkat 7,7 persen secara tahunan

IDN Times / Istimewa

Dari sisi profitabilitas, kinerja kredit mampu mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp9,54 triliun, meningkat 7,7 persen secara year on year dibanding periode yang sama di 2019 sebesar Rp8,86 triliun. 

Menurut Putrama, kenaikan NII tersebut dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 3,8 persen dan penurunan beban bunga sebesar -2,5 persen. 

"Penurunan beban bunga ini menarik karena disebabkan oleh biaya dana (cost of fund) yang turun sebesar 30 bps. Ini terjadi karena perolehan dana murah (CASA) yang juga meningkat dibanding kuartal I 2019," ucapnya. 

3. BNI tetap melakukan strategi efisiensi

IDN Times / Istimewa

Adapun dari sisi beban operasional, strategi efisiensi tetap dilakukan, terutama pada pos biaya variabel, sehingga beban operasional BNI pada kuartal I 2020 dapat tumbuh terkendali sebesar 1,7 persen secara tahunan.

Putrama mengatakan, kinerja solid ini tidak membuat pihaknya kehilangan kewaspadaan terhadap kondisi perekonomian ke depan, terutama akibat dampak pandemik corona yang belum dapat diperkirakan akhir penyebarannya. 

"Terlebih pada kuartal I 2020, indikasi pengaruh COVID-19 terlihat pada peningkatan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL), dari 2,3 persen pada 2019 menjadi 2,4 persen pada 2020. Meskipun itu masih jauh di bawah batas maksimal NPL yang ditetapkan regulator sebesar 5 persen," ucapnya.

Editorial Team