Tim Laboratorium FMN yang sedang merakit bagian kriogenik dari komputer kuantum (commons.wikimedia.org/FMNLab)
Komputer kuantum sering dianggap sebagai ancaman bagi keamanan data, termasuk data pada cryptocurrency seperti Bitcoin. Beberapa orang khawatir komputer kuantum, yang jauh lebih cepat dari komputer biasa, dapat dengan mudah membobol sistem keamanan Bitcoin.
Namun, teknologi komputer kuantum saat ini masih dalam tahap pengembangan dan belum cukup canggih untuk melakukan serangan tersebut. Jaringan Bitcoin juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan menggunakan teknologi enkripsi baru yang lebih kuat jika komputer kuantum menjadi ancaman di masa depan.
Dilansir Forbes, Google pernah mengklaim komputer kuantum mereka telah mencapai quantum supremacy. Google menyatakan, komputer kuantum mereka dapat menyelesaikan sebuah perhitungan yang membutuhkan waktu 10 ribu tahun bagi komputer biasa hanya dalam 200 detik.
Namun, perusahaan teknologi lainnya, IBM tidak setuju dengan klaim Google. IBM menyatakan, Google terlalu melebih-lebihkan perbedaan 6 kali lipat kecepatan antara komputer kuantum dan komputer biasa.
Jadi, meskipun ada ancaman seperti serangan 51 persen atau komputer kuantum, Bitcoin telah membuktikan dirinya sebagai sistem yang sangat sulit untuk diretas. Namun, tetap saja, keamanan dompet tetap menjadi titik lemah yang perlu diwaspadai. Jadi, selama kamu menjaga privat key dengan baik di dompet kripto kamu, Bitcoin kamu akan tetap aman. Gimana, sudah lebih paham kan kenapa Bitcoin sulit diretas?