Dimas menyebutkan ada tiga sentimen yang wajib diperhatikan trader pada minggu ini, yakni indeks harga belanja personal inti bulanan AS, data tenaga kerja mingguan AS, dan aliran dana asing ke IHSG.
"Berdasarkan konsensusnya kalau Indeks Harga Belanja Personal Inti bulanan AS (Core PCE) akan berada di level 0,2 persen atau naik dari bulan sebelumnya yang berada di level 0,1 persen. Indikator ini yang digunakan oleh The Fed dalam mendapatkan gambaran inflasi yang terjadi di sana dan memengaruhi keputusan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed di bulan ini," tutur Dimas.
Kemudian pada Kamis besok, data tenaga kerja mingguan AS akan dirilis dan berdasarkan konsensusnya AS akan mencatatkan penambahan tenaga kerja sebesar 200 ribu atau meningkat dari minggu sebelumnya yang mencatatkan kenaikan tenaga kerja sebesar 187 ribu.
"Data ini juga sering digunakan The Fed dalam mempertimbangkan arah kebijakan suku bunganya. Apabila tenaga kerja terus mengalami pertumbuhan maka kondisi ekonomi AS berada dalam kondisi yang baik. Di sisi lain, hal ini memicu kekhawatiran bagi The Fed kalau mereka tidak dapat mencapai target inflasi 2 persen di 2024," kata Dimas.
Sementara itu, terkait sentimen aliran dana asing ke IHSG, apabila asing kembali mencatatkan pembelian ke saham-saham penting IHSG (big banks dan blue chip) maka semakin menimbulkan optimisme bagi pelaku pasar untuk 2024 ini.
Dalam seminggu terakhir investor asing mencatatkan pembelian sebesar Rp537 miliar di pasar reguler dan bahkan nominal pembelian mencapai Rp9,19 triliun dalam sebulan terakhir.
"Kenaikan harga saham blue chip seperti big banks dapat terjadi seiring dengan akumulasi pembelian yang dilakukan oleh investor asing. Apabila aliran dana asing masih akan terjadi hingga beberapa waktu kedepan, kita bisa mengharapkan kenaikan IHSG dapat terjadi lagi dan membentuk level tertinggi barunya dalam beberapa bulan kedepan," beber Dimas.