Cek Harga Kebutuhan Pokok, Wamentan Datangi Pasar Agung Depok

Pemerintah berharap daya beli masyarakat meningkat

Depok, IDNTimes - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mendatangi Pasar Agung, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Kedatangan Wamentan untuk meninjau harga kebutuhan pokok dan daya beli masyarakat Kota Depok.

Harvick mengatakan, kedatangannya ke Pasar Agung merupakan tugas yang diberikan Presiden untuk memantau harga kebutuhan pokok. Wamentan meminta kepada pedagang, masyarakat maupun pembeli, bisa menjaga diri untuk saling khusnuzon dengan pikiran jernih, terkait stok barang maupun pengadaan barang.

"Pemerintah terus bekerja untuk kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, masyarakatnya kami harapkan sekali daya belinya meningkat," ujar Harvick saat ditemui IDN Times di Pasar Agung, Rabu (16/3/2022).

Baca Juga: Vaksin Booster Disuntikkan Mulai 12 Januari hingga Naiknya Harga-Harga

1. Pemerintah daerah diminta meningkatkan pendapatan perkapita

Cek Harga Kebutuhan Pokok, Wamentan Datangi Pasar Agung DepokWamentan, Harvick Hasnul Qolbi saat meninjau ketersediaan minyak goreng di Pasar Agung, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Harvick ingin masyarakat mampu membeli produk, bukan permasalahan murah atau mahal. Seperti diketahui harga kebutuhan pokok naik bukan hanya di Indonesia namun terjadi juga di negara lain.

"Jika dikonversikan dengan pendapatan di negara kita, mungkin saja daya beli mengalami peningkatan," ucap Harvick.

Diia mengungkapkan, Kementerian Pertanian berusaha memberikan informasi kepada pemerintah daerah untuk meningkatan pendapatan perkapita. Dengan begitu, dapat menyelesaikan permasalahan dan persiapan yang ada di tengah masyarakat.

"Dengan itulah kita bisa selesaikan persiapan yang ada," ujar Harvick.  

2. Produksi minyak goreng mengalami surplus

Cek Harga Kebutuhan Pokok, Wamentan Datangi Pasar Agung DepokWamentan, Harvick Hasnul Qolbi saat mengunjungi Pasar Agung, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Terkait kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, Harvick menjelaskan, hal itu merupakan dampak dari pergerakan internasional. Jika mengacu pada produksi minyak goreng Indonesia mencapai 6,7 juta ton, jumlah tersebut telah mencukupi kebutuhan nasional.

"Kebutuhan minyak goreng nasional kita itu 5,9 juta ton, berarti terjadi surplus, jumlah tersebut hanya 20 persen dari total CPO kita," jelas Harvick.

Harvick mengungkapkan, untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan kebersamaan untuk mengatasi kenaikan dan kelangkaan minyak goreng. Diperlukan pengawasan pendistribusian mulai dari tingkat atas hingga tingkat bawah.

"Presiden menitipkan pesan ke kita semua bersabar, selain itu agar diawasi distribusinya kepada para pedagang jangan sampai ada penimbunan, apalagi ini mau Ramadan," ungkap Harvick.

3. Wamentan siapkan strategi kebutuhan pangan

Cek Harga Kebutuhan Pokok, Wamentan Datangi Pasar Agung DepokWamentan, Harvick Hasnul Qolbi saat membeli ayam di Pasar Agung, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Saat disinggung terkait strategi penanganan pangan dalam kondisi pandemik dan menjelang Ramadan, Harvick menuturkan, strategi penanganan pangan dibutuhkan kebersamaan seluruh pihak. Untuk ketahanan pangan dapat dilihat dari hasil produksi yang telah disiapkan. 

"Kalau soal strategi, pertama kita perhatikan stok kita dulu, kesiapan, serta lihat kedaluwarsanya," tutur Harvick.

Harvick tidak ingin stok terpenuhi dan mencukupi, namun tidak memperhatikan kedaluwarsa seperti cabai. Bahkan strategi penanganan pangan kerap disampaikan Kementerian Pertanian dalam rapat kabinet.

"Jadi saya sampaikan di rapat kabinet baik rapat terbatas atau rapat lainnya, kita coba siapkan hilirisasi, misalnya cabai disediakan 50 atau 60 persen dalam kondisi fresh, dan sisanya hanya 40 persen sudah menjadi produk meja, istilah saya seperti itu," kata Harvick.

Baca Juga: BUMN Pangan Distribusikan 7,2 Juta Liter Lebih Minyak Goreng

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya