Dirut Garuda Indonesia Benarkan Rencana Pemindahan Pilot ke Citilink

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra mengonfirmasi kabar tentang alihtugas pilot Garuda Indonesia ke Citilink. Namun, Irfan masih enggan menjabarkan lebih lengkap terkait rencana tersebut.
"Sedang dalam proses diskusi," ujar Irfan singkat saat dihubungi IDN Times, Minggu (14/11/2021).
1. APIC meminta keputusan itu ditunda

Kabar terkait alihtugas pilot Garuda ke Citilink terungkap melalui dokumen minute of meeting (MoM) Asosiasi Pilot Citilink (APIC).
Dalam MoM tersebut disebutkan rencana optimalisasi kru (pilot) Garuda ke Citilink masih dalam tahap pembahasan.
Adapun Rapat Asosiasi Pilot Citilink itu diselenggarakan pada Senin (8/11/2021) dan dipimpin oleh Direktur Operasi Citilink, Erlangga Sakti.
Karena belum ada keterangan detail tentang rencana pemindahtugasan pilot Garuda, APIC meminta keputusan tersebut ditunda.
2. APIC meminta kejelasan soal penugasan pilot Garuda

APIC menagih sejumlah hal sebelum rencana tersebut direalisasikan, seperti kepastian berapa jumlah pilot Garuda indonesia yang diperbantukan ke Citilink serta berapa lama kurun waktunya.
Mereka juga meminta penjelasan rencana utilisasi pilot Garuda yang diperbantukan dibanding jumlah pilot Cilitilink. Tak hanya itu, mereka juga mempertanyakan paket remunerasi pilot Garuda yang ditempatkan ke Citilink.
3. APIC juga mempertanyakan nasib mereka dan Citilink sendiri

Selain mempertanyakan perihal pilot Garuda, APIC juga menuntut penjelasan tentang nasib pilot Citilink dan perusahaan tersebut sendiri jika rencana pemindahtugasan itu jadi terlaksana. Salah satunya, soal konsekuensi beban finansial Citilink terkait kebijakan ini.
"Kepastian kelanjutan program internal captaincy di fleet A320 dan ATR. Lalu, kepastian new-remuneration pilot Citilink yang sudah disetujui oleh direksi di awal 2020 agar tidak terhambat kebijakan ini," tulis APIC dalam catatan rapat.
Tak hanya itu, mereka juga meminta kepastian perubahan status pilot Citilink dari sistem perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT). Mereka menagih komitmen Erlangga Sakti selaku Direktur Operasional bahwa semua keputusan yang dibuat berdasarkan basic interest Citilink.