Dorong Bisnis Sosial, SIAP Gelar Bootcamp untuk Social Entrepreneur

15 Feb 2019, 13:15 WIB

Dok. SIAP

Jakarta, IDN Times - SIAP dan British Council akan bersinergi dalam mengakselerasi pertumbuhan bisnis sosial di Indonesia melalui program Social Enterprise Development (SED) Bootcamp dengan tema Developing Inclusive and Creative Economics (DICE). Dalam sinergi ini, SIAP dan British Council akan menyelenggarakan empat Social Enterprise Development (SED) Bootcamp yang di empat kota, yaitu Jakarta, Makassar, Yogyakarta, dan Malang untuk 120 Social Enterprise terpilih.

Program ini mengacu pada pertumbuhan perusahaan sosial di Indonesia meningkat secara signifikan, terutama pada sektor agrikultur, pendidikan, kesehatan, dan industri kreatif selama lima tahun terakhir. Inovasi perusahaan sosial tersebut dinilai memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi, salah satunya melalui pemberdayaan kelompok minoritas.

1. Misi sosial perusahaan untuk kelompok minoritas

Instagram/@ socialinnovation.id

Perusahaan sosial menempatkan inklusivitas dan kesetaraan gender sebagai misi sosial dari perusahaannya dan telah membuka peluang kerja yang lebih inklusif dan menjangkau berbagai kelompok minoritas seperti perempuan dan orang-orang penyandang disabilitas. Para pelaku perusahaan sosial diharapkan dapat menjadi jawaban untuk mengatasi kemiskinan dan distribusi kekayaan yang tidak merata di Indonesia.

Menurut British Council, kepemimpinan usaha sosial didominasi oleh anak-anak muda Indonesia dengan 67 persen individu di antara usia 18-34 tahun dan 40 persen wanita. Sektor ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam membuka jalan bagi perempuan dengan tenaga kerja yang diperkirakan terdiri dari 69 persen wanita dan bertanggung jawab atas peningkatan 99 persen karyawan wanita pada 2016-2017. Keberhasilan usaha sosial berpotensi berkontribusi sekitar 1,91 persen dari PDB Indonesia (19,4 Miliar)

2. Program SIAP untuk social entrepreneur

Instagram/@socialinnovation.id

Social Enterprise Development (SED) Bootcamp yang diselenggarakan SIAP dan British Council merupakan program edukasi intensif selama dua bulan bagi para founder Social Enterprise. Pada program ini, para founder akan mendapat kesempatan untuk mendapatkan hands-on mentoring dari para expert, networking dengan angel investor dan venture capital, dan akses kerja sama dengan stakeholder di bidang sosial.

“Dengan mengikuti program Social Enterprise Development Bootcamp, para founder dapat belajar berbagai kurikulum seperti Social Entrepreneurship 101 dan Change Theory, Product Development, Market Analysis, Business Model Innovation, Sustainability Scheme, Growth Planning, Impact Measurement dan Assessment, Finance, dan Investment dalam 2 bulan. Setelah menyelesaikan program tersebut, terdapat Program Akselerasi untuk pengembangan produk dan sesi mentoring personal agar para founder bisa mendapatkan feedback mendalam mengenai social enterprise-nya dari para mentor," ujar Managing Director SIAP, Aghnia Banat.

3. Hadirkan 15 mentor berpengalaman

Instagram/@socialinnovation.id

Bootcamp SED pertama tahun ini akan diselenggarakan pada 2 Maret-13 April 2019, dengan menghadirkan 15 mentor yang telah berpengalaman di industri startup, khususnya Social Enterprise. Para mentor tersebut antara lain, Vikra Ijaz (CPO Kitabisa.com), David Soukhasing (Managing Director ANGIN), Gibran Hufaizah (CEO eFishery), Yohanes Sugihtononugroho (CEO Crowde).

Program SIAP sendiri mencakup mulai dari SED Bootcamp, Design Sprint, dan Program Accelerator yang telah sukses mendorong tumbuhnya ekosistem social entrepreneur di Jakarta. Tahun lalu, ketiga program ini sudah menginkubasi lebih dari 50 Social Entrepreneur di Jakarta, seperti SaveYourselves.id, Menjadi Manusia, ObabasBaca Pibo, dan lainnya.

Tertarik mengikuti program ini?

Segera daftar Social Enterprise Development Bootcamp Batch-4 di: http://bit.ly/bootcampbatch4 sebelum 21 Februari 2019

Informasi selanjutnya bisa didapatkan di www.socialinnovation.id atau melalui Instagram @socialinnovation.id.