Dulu Miskin, Kakek 93 Tahun Kini Jadi Orang Terkaya di Hong Kong

Pria kelahiran 29 Januari 1928 di Shunde, Guangdong, Tiongkok ini lahir dan tumbuh dalam keluarga miskin. Bahkan menurut laporan Forbes, ia dan keluarganya hanya mampu makan ikan atau daging dua kali sebulan.

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kalimat tersebut seolah menggambarkan Lee muda yang percaya bahwa kondisinya sebagai orang miskin tidak membatasi keinginannya menjadi orang sukses.

Dia pun mengubah peruntungannya dengan menggeluti bisnis properti. Lewat bisnis tersebut, kisah hidupnya banyak dibagikan ke seluruh Hong Kong sebagai salah satu yang paling interaktif.

Titik terang perjalanan kariernya dimulai saat dia ekspansi ke Hong Kong. Di sana, dia bertemu dengan miliarder terkenal, Kwok Tak-Seng.

Pertemuan dua orang tersebut, turut melahirkan Sun Hung Kai Properties Limited, salah satu perusahaan terbesar di Hong Kong, dan salah satu yang terbesar di Asia. Lee sempat menjabat sebagai wakil ketua direktur di sana.

Berkat kepiawaiannya, Lee akhirnya berani mendirikan Henderson Land Development Company Limited.

Perusahaan Lee tak hanya bergera di bidang pengembangan properti, tetapi juga hotel hingga infrastruktur. Salah satu contohnya adalah International Finance Center, The Grand Promenade dan 39 Conduit Road.

Kendati telah menjadi orang tajir, Lee tidak ingin menikmati kekayaannya sendirian. Dia ingin apa yang telah dicapainya juga memberi manfaat untuk orang banyak.

Pada usianya yang sudah senja, Lee dikenal sebagai filantropi. Dia telah menyumbangkan lebih dari 400 juta dolar AS atau Rp5,56 triliun (kurs Rp13.914/dolar AS) untuk pendidikan selama bertahun-tahun.