Mulai Tren, Begini Kisah Sukses Widiartati Buka Usaha Macrame di Yogya

Widiartati mempelajarinya sendiri lho, hebat!

Masih inget asyiknya bikin gelang pakai benang warna-warni zaman SD di tahun `90-an? Yup! Itu adalah Macrame! Sebenarnya macrame itu seperti apa sih? Gimana ya cara memulainya? Bisakah buat usaha?

Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak ulasan tentang macrame dari Widiartati Adinegoro, salah seorang perajin sekaligus pengajar Macrame sukses di Yogyakarta!

1. Apa itu macrame?

Mulai Tren, Begini Kisah Sukses Widiartati Buka Usaha Macrame di YogyaDoc Widiartati Adinegoro

Simpelnya, macramé adalah kerajinan tangan yang menggunakan tali di mana kita membuat simpul-simpul sehingga terbentuk motif-motif tertentu. Motif-motif tersebut bermacam-macam, ada yang kotak-kotak, panah, tengahnya berwarna, dll yang terbentuk dari hasil kreativitas masing-masing perajin.

“Simpul yang ada dalam macrame ada lebih dari 10, tetapi yang kebanyakan dipakai adalah single dan square knot. Kedua simpul tersebut rata-rata dapat dipakai untuk membuat macam-macam motif atau model,” jelas Widiartati.

2. Macrame ternyata udah jadi tren di Indonesia sejak 3 tahun lalu lho

Mulai Tren, Begini Kisah Sukses Widiartati Buka Usaha Macrame di YogyaDoc Widiartati Adinegoro

Di Indonesia, Macramé berkembang sekitar 2-3 tahun lalu (2015-2016). Keviralannya pun baru terjadi sekitar tahun 2018 saat tren Bohemian Style naik daun di mana salah satu dari elemen Bohemian adalah hiasan-hiasan dinding yang menggunakan Macrame.

Adapun hasil dari kerajinan macrame di Indonesia antara lain adalah tirai, wall hanging, gantungan pot, kap lampu, sarung bantal, pembatas ruangan, dan yang baru trend saat ini adalah Backdrop Wedding (pengganti gebyog).

Baca Juga: 8 Langkah Mudah Bikin String Art, Kerajinan Unik dari Paku dan Benang

3. Kerajinan tangan bermodal murah, macrame cuma butuh tali benang aja

Mulai Tren, Begini Kisah Sukses Widiartati Buka Usaha Macrame di YogyaDoc Widiartati Adinegoro

“Untuk membuat macrame, kita butuh tali panjang. Pakai jenis tali apa aja bisa sebenernya. Tali yang halus bisa, yang kasar pun bisa, tapi kalau pakai yang kasar otomatis tangannya akan lebih sakit ketika membuat,” tutur Widiartati.

Untuk hasil yang berbeda, tali yang dipakai pun jenisnya berbeda. Misalnya untuk macrame gantungan pot, tali yang dipakai adalah tali kur karena kuat menahan beban. Selain itu, ukuran tali pun berbeda-beda, ada yang 3 mm, 4 mm, dan 5 mm. Ketiganya dapat dipakai sesuai kebutuhan.

4. Bikinnya mudah, Widiartati pun belajar mengkreasikan macrame secara otodidak nih

Mulai Tren, Begini Kisah Sukses Widiartati Buka Usaha Macrame di YogyaDoc Widiartati Adinegoro

Pertama kali membuat macrame, Widiartati belajar dari YouTube secara mandiri. Sambil melihat Youtube, dia memegang tali. Tali yang dia gunakan adalah tali pramuka bekas camping yang dipotong-potong. Memang, tali yang paling murah untuk membuat macrame adalah tali kur.

Ternyata, setelah Macrame pertamanya jadi, ia makin bersemangat membuat kreasi lainnya. Kini ia pun mampu mengenali penyebab mengapa orang tidak kunjung bisa membuat Macrame.

“Kebanyakan orang liat video tutorial terus tapi gak langsung dipraktekkin,” tutur Widiartati. “Lihat boleh, tapi sebaiknya sambil dicoba,” katanya, menambahkan.

Saat awal-awal membuat macrame, Widiartati pun tak luput dari banyak kesalahan. Seringkali kesalahan tersebut terjadi karena faktor lupa. Hingga akhirnya dia memotivasi diri-sendiri bahwa macramenya harus jadi apapun hasilnya.

Dia berkata, ”Mau jadinya kecil atau gimana, intinya harus jadi. Jangan sampai menggantung. Sebab, orang pasti akan lupa atau malah malas untuk memulai kembali apa yang sudah dia kerjakan sebelumnya.”

Dengan pengalamannya sekitar 1,5 tahun membuat sekaligus mengajar macrame, Widiartati menemukan bahwa untuk menguasai simpul-menyimpul diperlukan kemauan untuk terus menyimpul sehingga tangan akan hapal dengan sendirinya.

“Kalau kita bikin Macrame terus berhenti di tengah jalan, terus sambung lagi berhenti lagi, dst, kita gak akan inget-inget,” tegas Widiartati.

5. Berapa sih nilai jual Macrame?

Mulai Tren, Begini Kisah Sukses Widiartati Buka Usaha Macrame di YogyaDoc Widiartati Adinegoro

Macramé adalah sebuah karya seni handmade. Satu macrame dengan bentuk dasar yang sama hasilnya akan berbeda-beda tergantung pada kreativitas, tarikan talinya (kendur atau kencang), bahan yang dipakai, dll.

Maka untuk menentukan nilai jual macrame pun bebas, tidak ada patokan, tergantung kesepakatan si pembuat dan pembeli. Namun, secara umum, nilai jual Macrame dapat dilihat dari kualitas bahan yang dipakai dan biaya penghargaan atas jerih payah si pembuat.

6. Karena keunikannya, macrame pun bisa jadi kerajinan bernilai tinggi. Maka Widiartati pun memulai usaha macrame ini

Mulai Tren, Begini Kisah Sukses Widiartati Buka Usaha Macrame di YogyaDoc Widiartati Adinegoro

Sebenarnya Widiartati tidak sengaja berbisnis macrame. Dia mengungkapkan bahwa dulu saat macrame belum menjadi tren, dia menemukan bahwa harga macrame itu mahal padahal ukurannya kecil. Setelah protes kecil di hatinya tersebut, dia mulai mencoba membuat macrame. Tak disangka peluang kecil pun datang.

Temannya meminta dia untuk membuatkan macrame. Dari situ Widiartati mulai berburu tali katun yang rata-rata dipakai para pengrajin macrame. Setelah jadi, alhasil dia pun memiliki foto Macrame buatannya untuk dipajang di Instagram.

Keberuntungan Widiartati mulai terbuka. Di saat macrame belum menjadi tren dan harganya masih tinggi-tinggi sekali, seorang selebgram memintanya untuk membuatkan macrame. Singkat cerita, setelah si selebgram mendapatkan Macramenya, selebgram itupun memajang foto macrame tersebut di Instagramnya sehingga booming! 

Berkaca dari pengalamannya tersebut, Widiartati yang juga seorang ibu rumah tangga  ini pun berpesan kepada para pembaca khususnya perempuan.

”Perempuan, milikilah keterampilan. Jangan takut mencoba hal-hal baru yang positif. Kita tidak akan tau peluang apa yang akan datang ketika kita mencoba hal baru itu.”

Baca Juga: 6 Ide Bisnis Menjanjikan Buat Kamu Pecinta Bunga, Cobain Deh!

Esti Kumara Dewi Photo Writer Esti Kumara Dewi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya