Survei: Grab dan Gojek Berebut Segmen Pasar Milenial dan Gen Z
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Milenial dan Gen Z menjadi pasar yang terus dilirik oleh dua perusahaan teknologi yakni Gojek dan Grab. Bahkan, kedua perusaahan start-up saling bersaing sengit untuk mendapatkan segmen pasar milenial dan Gen Z.
Penanggung Jawab Riset Tempo Data Science (TDS), Ai Mulyana, mengatakan TDS menggelar survei untuk mengukur perilaku dan preferensi milenial dan Gen Z terhadap aplikasi super. Survei dilaksanakan pada Oktober-Desember 2021 dengan melibatkan 844 responden di delapan kota besar Indonesia, yakni Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar dan Denpasar.
"Yang diukur adalah tingkat awareness, preferensi penggunaan, dan evaluasi terhadap layanan digital di kalangan generasi Z dan milenial terhadap empat lini layanan digital, yakni transportasi online (ride-hailing), pesan-antar makanan (food delivery), pembayaran digital (digital payment), dan belanja kebutuhan harian (grocery shopping)," kata Ai, Kamis (16/6/2022).
Baca Juga: Survei: Grab Super App Terbaik Asia Tenggara, Shopee Kedua
1. Grab dan Gojek tinggalkan merek lain
Hasilnya, terjadi persaingan ketat antara Grab dan Gojek. Keduanya meninggalkan merek-merek lain pada semua kategori. Grab unggul dalam pangsa pasar pada tiga kategori, yakni yakni transportasi online, pembayaran digital, dan belanja kubutuhan harian. Sementara pada kategori pesan-antar makanan, Grab dan Gojek cukup berimbang.
Selisih di antara keduanya sangat ketat pada setiap kategori. Sebab baik Gojek dan Grab menyasar pasar yang persis sama. Namun selisih yang ketat tersebut mengindikasikan persaingan yang dinamis di antara keduanya.
“Aplikasi super telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan Milenial dan Gen Z. Karena itu mereka sangat sensitif dalam menentukan pilihan mereka,” ujar Ai.
Baca Juga: GoTo Dirombak, Bos Gojek Kevin Aluwi Bakal Jadi Komisaris
2. Popularitas Grab dan Gojek sudah tinggi
Editor’s picks
Pernyataan Ai tersebut terkonfirmasi dari tingkat pengenalan terhadap merek aplikasi super dan merek-merek afiliasinya. Secara umum, popularitas merek Grab dan Gojek pada layanan transportasi online, pesan-antar makanan, dan belanja kebutuhan harian sudah sangat tinggi. Demikian pula OVO dan GoPay pada layanan pembayaran digital.
"Di kalangan generasi Z dan milenial, tingkat awareness secara spontans (tanpa dibantu mengingatkan merek baik secara nama, logo, warna) untuk merek-merek tersebut sudah di atas 90 persen. Artinya, hampir semua paham dan familiar dengan merek-merek tersebut," katanya.
3. Ada kesenjangan Grab dan Gojek dengan merek-merek lain
Di sisi lain tampak kesenjangan yang nyata antara dua merek terkemuka, yakni Grab dan Gojek, dengan merek-merek lain, seperti Maxim dalam layanan transportasi online atau Dana, Shopeepay, dan LinkAja dalam pembayaran digital; atau Shopee Mart, Bliblimart dan Sayurbox dalam belanja harian.
"Kondisi Tersebut juga tergambar dalam penguasaan pangsa pasar yang diukur berdasarkan merek paling sering digunakan (Brand Used Most Often, BUMO). Pada kategori transportasi online, Grab menguasai 52 persen pangsa pasar, unggul 4 persen dari Gojek yang mencapai 48 persen. Selain dua decacorn tersebut ada Maxim sebagai pemain lain, namun perolehan pasarnya sangat kecil," ucapnya.
Baca Juga: Andre Soelistyo Bakal Jadi CEO, Strategi Bisnis Gojek Berubah?
4. Dalam kategori pesan antar makanan, Grab dan Gojek bersaing ketat
Dalam kategori pesan antar-makanan GrabFood dan GoFood bersaing ketat. Keduanya meraih nilai yang sama, masing-masing 45 persen. Sisanya sebesar 10 persen dikuasai oleh ShopeeFood yang relatif baru masuk pasar. Menurut Ai, faktor diskon dan promosi yang menjadi faktor-faktor yang menentukan pilihan pelanggan.
"Perebutan pangsa pasar pada layanan pembayaran digital lebih sengit. OVO memimpin pasar pada 42 persen, diikuti GoPay (32 persen), ShopeePay dan Dana (masing-masing 11 persen), serta LinkAja (4 persen)," ujarnya.
Baca Juga: Formula E Jakarta Disponsori 31 Perusahaan, Ada MS Glow hingga Grab