Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Sepele yang Bikin Rumah Sulit Terjual Menurut Agen Properti 

Ilustrasi rumah dijual (freepik.com)

Bagi kamu yang berencana menjual rumah, durasi waktu yang dibutuhkan hingga rumah terjual tentu menjadi pertanyaan yang terlintas di pikiran. Berdasarkan data Realtor.com, rata-rata waktu rumah terjual pada 2023 adalah 46 hari—lebih lama lima hari dibanding tahun sebelumnya, namun tetap lebih cepat 13 hari dibanding masa sebelum pandemi COVID-19.

Meskipun angka ini tergolong menjanjikan, kenyataannya tidak semua rumah bisa terjual secepat itu. Beberapa justru bertahan lama di pasaran karena kesalahan sederhana yang seharusnya bisa dihindari oleh pemilik.

Dilansir Nasdaq, berikut lima faktor utama yang membuat rumah sulit terjual, menurut Erin Hybart, agen properti berlisensi dari Clients First Realty di Louisiana.

1. Bau tidak sedap

Ilustrasi orang mencium bau tidak sedap (freepik.com)

Sebagian besar pemilik rumah sudah terbiasa dengan aroma rumah mereka sendiri, sehingga sering tidak sadar kalau sebenarnya bau tersebut bisa mengganggu orang lain. Bau asap rokok, aroma hewan peliharaan, atau bahkan wangi menyengat dari pengharum ruangan bisa langsung tercium oleh calon pembeli saat pertama kali masuk. Alih-alih merasa nyaman, mereka justru bisa merasa risih atau curiga kamu sedang menyembunyikan sesuatu. Hal ini bisa memberi kesan buruk sejak awal dan membuat mereka enggan melanjutkan proses melihat rumah lebih jauh.

Solusi: Gunakan mesin ozon untuk menghilangkan bau tak sedap. Bersihkan seluruh permukaan kain seperti sofa atau tirai. Hindari penggunaan pengharum ruangan berlebihan karena bisa menimbulkan kecurigaan adanya bau yang disamarkan.

2. Rumah terlalu penuh dan berantakan

Ilustrasi rumah terlalu penuh dan berantakan (freepik.com)

Ruang yang berantakan bisa langsung mengalihkan perhatian calon pembeli dari hal-hal positif yang seharusnya mereka perhatikan, seperti tata ruang, pencahayaan alami, atau kondisi bangunan. Terlalu banyak barang membuat rumah terlihat sempit, sumpek, dan tidak tertata, bahkan jika sebenarnya luas. Selain itu, rumah yang tidak rapi juga memberi kesan bahwa pemiliknya kurang merawat properti dengan baik. Akibatnya, calon pembeli bisa kehilangan minat sebelum sempat membayangkan diri mereka tinggal di sana.

Solusi: Kurangi barang-barang yang tidak perlu dan tata dengan rapi. Sediakan keranjang untuk menyimpan barang-barang kecil secara cepat saat ada jadwal kunjungan. Letakkan keranjang tersebut di dalam lemari agar ruangan tetap terlihat rapi.

3. Rumah tidak bersih

Ilustrasi rumah tidak bersih (freepik.com)

Calon pembeli biasanya jauh lebih peka terhadap kebersihan dibanding pemilik rumah sendiri. Mereka bisa langsung menyadari adanya debu di jendela, sarang laba-laba di langit-langit, noda membandel di kompor, atau kotoran yang menumpuk di sela-sela ubin. Meskipun terlihat sepele, hal-hal seperti ini bisa membuat rumah terkesan kurang terawat. Jika kesan pertama sudah buruk, calon pembeli bisa langsung merasa ragu dan menurunkan penilaian mereka terhadap nilai rumahmu. Padahal, kesan bersih dan segar bisa sangat membantu dalam menciptakan pengalaman yang menyenangkan saat mereka berkunjung.

Solusi: Bersihkan rumah secara menyeluruh hingga ke detail kecil. Rumah yang bersih menciptakan kesan terawat dan siap huni.

4. Pencahayaan minim

Ilustrasi rumah minim pencahayaan (freepik.com)

Rumah yang gelap cenderung terlihat suram, tertutup, dan tidak mengundang. Pencahayaan yang minim juga bisa membuat ruangan terasa lebih sempit dari ukuran aslinya. Hal ini tentu dapat memengaruhi kesan pertama calon pembeli, yang sangat krusial dalam proses jual-beli properti. Begitu mereka masuk dan langsung merasa suasananya gelap atau muram, minat untuk melanjutkan tur rumah bisa langsung berkurang. Sebaliknya, rumah yang terang dan terbuka memberikan kesan hangat, luas, serta lebih hidup — sehingga lebih mudah menarik perhatian dan emosi positif dari calon pembeli.

Solusi: Buka tirai dan nyalakan semua lampu saat rumah akan dikunjungi. Cahaya alami dan pencahayaan maksimal akan membuat rumah terasa hangat dan mengundang.

5. Gangguan dari hewan peliharaan

Ilustrasi anjing peliharaan (freepik.com)

Anjing yang menggonggong atau hewan peliharaan lain yang bebas berkeliaran di dalam rumah bisa menjadi gangguan besar saat proses showing berlangsung. Suara gonggongan yang keras atau gerakan tiba-tiba dari hewan peliharaan bisa mengejutkan calon pembeli dan membuat mereka merasa tidak nyaman. Selain itu, kehadiran hewan peliharaan juga dapat mengalihkan perhatian mereka dari hal-hal penting yang seharusnya dinilai, seperti tata letak ruangan atau kondisi bangunan. Dalam beberapa kasus, calon pembeli bahkan bisa merasa takut atau alergi terhadap hewan tertentu, yang tentu dapat merusak keseluruhan pengalaman mereka saat melihat rumah.

Solusi: Sebisa mungkin bawa hewan peliharaan keluar saat rumah dikunjungi. Jika tidak memungkinkan, minta bantuan tetangga untuk menjaga hewan selama proses kunjungan berlangsung.

 

Memperhatikan hal-hal kecil seperti aroma, kebersihan, pencahayaan, dan keberadaan hewan peliharaan bisa membuat perbedaan besar dalam proses penjualan rumah. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, peluang rumahmu cepat laku akan semakin besar. Ingat, kesan pertama sangat menentukan, jadi pastikan rumahmu selalu dalam kondisi terbaik saat dipasarkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us