COVID-19 Menggila, Faisal Basri Sebut Airlangga Diam Membisu

Airlangga dinilai terlalu fokus ke ekonomi, bukan kesehatan

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Indonesia kian menggila. Ekonom Senior Faisal Basri mengkritik pedas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Menurut Faisal, Airlangga selaku 'panglima perang' dalam penanganan COVID-19 di Tanah Air, terlalu fokus pada perekonomian ketimbang kesehatan.

"Tahukah kita siapa sebenarnya panglima perangnya? Kalau panglima tertingginya kan presiden. Panglima perangnya adalah Menko Perekonomian. Jadi yang diurus ekonomi semata. Apa-apa bicara ekonomi, apa-apa bicara pertumbuhan ekonomi, sekarang dia diam membisu," kata Faisal dikutip dari channel YouTube CISDI TV, Senin (21/6/2021).

Baca Juga: Faisal Basri Sebut Indonesia Belum Memasuki Gelombang II COVID-19

1. Faisal kehabisan kata-kata

COVID-19 Menggila, Faisal Basri Sebut Airlangga Diam MembisuIDN Times/Shemi

Faisal mengaku dirinya serta beberapa ahli yang memberikan masukkan kepada pemerintah mulai kehabisan kata-kata. Seharusnya, persoalan COVID-19 diserahkan kepada ahlinya. Dia pun menyayangkan keputusan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang menunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

"Setahun lebih mengingatkan. Serahkan persoalan krisis kesehatan kepada ahlinya. Karena ini ibarat perang semesta yang lebih berat dari perang semesta fisik. Jadi dibutuhkan panglima perang yang jelas hadir," tuturnya.

2. Permasalahan data COVID-19 tak kunjung beres

COVID-19 Menggila, Faisal Basri Sebut Airlangga Diam MembisuIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, Faisal juga mengkritik terkait permasalahan data COVID-19 yang tidak kunjung selesai. Menurutnya, perbaikan data COVID-19 akan memegang peran penting dalam penanganan pandemik di Tanah Air.

"Kalau data tidak kunjung beres, maka pemerintah tidak akan mampu mengantisipasi kalau collapse. Jadi misalnya datanya bagus, kan kita tau collapsenya kapan. Jadi kita bisa antisipasi supaya tidak collapse," terangnya.

Faisal meminta kepada pemerintah agar terlebih dulu fokus dalam penanganan pandemik di dalam negeri dibanding memprioritaskan ekonomi.

"Saya rasa hampir merupakan konsensus para ekonom di seluruh dunia. Krisis kesehatan harus diselesaikan. Prasyarat untuk pemulihan ekonomi," tambahnya.

Baca Juga: Airlangga Masih Pede Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen di Kuartal II 2021

3. Kasus COVID-19 di Indonesia tembus 2 juta

COVID-19 Menggila, Faisal Basri Sebut Airlangga Diam MembisuIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Sebagai informasi, Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan perkembangan kasus virus corona per 20 Juni 2021. Satgas mencatat ada 13.737 kasus baru COVID-19.

Dengan tambahan tersebut, maka secara total sudah 1.989.909 orang terjangkit virus corona. Adapun provinsi dengan tambahan kasus terbanyak hari ini ialah DKI Jakarta (5.582 kasus), Jawa Tengah (2.195 kasus), dan Jawa Barat (2.009) kasus.

Jumlah pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh juga bertambah. Hari ini, sudah 1,79 juta atau hampir 1,8 juta pasien yang sembuh. Jumlah kesembuhan itu bertambah 6.385 kasus dari data Satgas Penanganan COVID-19 kemarin.

Penambahan kasus sembuh terbanyak berasal dari Provinsi DKI Jakarta (2.457), Jawa Barat (973), dan Jawa Timur (376).

Baca Juga: Airlangga: Kasus COVID-19 Akan Terus Naik dalam 2 Minggu ke Depan

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya