Pemerintah Longgarkan PSBB karena Gak Sanggup Jamin Kebutuhan Warga

Negara yang lockdown harus siap dengan jaminan sosial full

Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah memutuskan untuk tidak melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terlalu lama. Saat ini, kegiatan ekonomi perlahan-lahan diizinkan kembali beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.

Mantan Menteri Keuangan masa bakti 2013-2014, Chatib Basri menilai relaksasi PSBB dilakukan lantaran pemerintah tidak bisa terus-terusan menjamin kebutuhan seluruh masyarakatnya.

"Kalau meminta orang tinggal di rumah, kita harus bayar mereka. Itu yang menjelaskan kenapa India, Meksiko, Indonesia sulit melakukan PSBB atau lockdown karena jaminan sosial kita gak cukup," kata Chatib dalam webinar Mid Year Economic Outlook yang digelar oleh Bisnis Indonesia, Selasa (28/7/2020).

1. Kebijakan PSBB perlu diiringi perlindungan kepada masyarakat

Pemerintah Longgarkan PSBB karena Gak Sanggup Jamin Kebutuhan WargaIDN Times/Haikal

Menurut Chatib, kebijakan PSBB yang diterapkan pemerintah tidak sepenuhnya berpihak pada masyarakat bawah. Mereka cenderung sulit untuk berdiam diri di rumah lantaran penghasilannya menjadi terhambat.

Mereka yang ada di level ekonomi bawah tidak memiliki pilihan lain selain bekerja. Hal itu terlihat dari pergerakan sektor ekonomi yang ada di pasar tradisional.

"Jadi kalau kita mau minta PSBB berjalan baik, bukan hanya protokol kesehatan. Kita harus kasih perlindungan. Mereka bisa memutuskan tinggal di rumah untuk menghindari wabah atau bekerja atau beraktivitas," ujar Chatib.

Baca Juga: Jokowi Minta Evaluasi Perbandingan Daerah Non-PSBB dan PSBB

2. Sektor industri besar masih lama pulih

Pemerintah Longgarkan PSBB karena Gak Sanggup Jamin Kebutuhan Warga(Ilustrasi pesawat) IDN Times/Arief Rahmat

Di sisi lain, Chatib menyebut bahwa sektor industri besar seperti penerbangan maupun pariwisata akan lebih lama pulih. Menurutnya, industri tersebut berpotensi menutup bisnisnya dibanding terus-terusan bertahan.

"Karena lebih murah menutup (usaha), daripada bertahan," imbuh dia.

3. PSBB dilonggarkan, Airlangga optimis ekonomi kuartal III pulih

Pemerintah Longgarkan PSBB karena Gak Sanggup Jamin Kebutuhan WargaIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Seluruh dunia sedang menghadapi ancaman ekonomi akibat pandemi. Pemerintah menyatakan strategi pemulihan yang cepat dan tepat dilakukan untuk menghindari krisis segala lini yang diprediksi bisa lebih berbahaya dari pandemik COVID-19.

Saat ini, pemerintah telah melakukan pelonggaran PSBB. Upaya tersebut diharapkan dapat memulihkan perekonomian Indonesia di kuartal III 2020 (Juli-September).

Di sisi lain, pemerintah juga sedang mempercepat pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Mengenai respons percepatan pemulihan ekonomi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa ada tiga program dan kebijakan.

“Program PEN, program percepatan pemulihan ekonomi. Program exit strategy yaitu pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan normal baru. Reset dan transformasi, mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” ujarnya 

https://www.youtube.com/embed/4HBjlgmccMM

Baca Juga: INDEF: Pelonggaran PSBB Tidak Berpengaruh Signifikan pada Ekonomi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya