Jokowi Minta Evaluasi Perbandingan Daerah Non-PSBB dan PSBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta jajarannya mengevaluasi daerah-daerah yang tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebab, 7 dari 3 provinsi dengan kasus positif virus corona atau COVID-19 terbanyak merupakan daerah non-PSBB.
Jokowi menginstrusikan agar daerah-daerah non-PSBB itu dievaluasi dengan daerah-daerah yang sudah menerapkan PSBB. Instruksi itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan di rapat terbatas mengenai evaluasi PSBB pada hari ini, Selasa (12/5).
1. Jokowi ingin perbandingan daerah yang terapkan PSBB dan tidak
Jokowi menyampaikan evaluasi detail juga harus dilakukan terhadap daerah yang tak menerapkan PSBB, tetapi menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan COVID-19.
"Oleh sebab itu, ini harus diperbandingkan antara yang PSBB dan non-PSBB karena memang ada inovasi-inovasi di lapangan dengan menerapkan model kebijakan pembatasan kegiatan di masyarakat disesuaikan konteks daerah masing-masing," ujar Jokowi yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/5).
Baca Juga: Jokowi: Efektivitas PSBB Setiap Daerah Berbeda-beda, Ada Apa?
2. Jokowi katakan, ada daerah yang tak menerapkan PSBB, tapi berhasil turunkan kasus
Editor’s picks
Meski tak semua daerah menerapkan PSBB, namun Jokowi mengatakan ada daerah yang memakai cara lain dan terhitung berhasil. Oleh karena itu, evaluasi PSBB sangat penting dilakukan.
"Sudah ada 4 provinsi dan 72 kabupaten dan kota yang melaksanakan PSBB, dan juga provinsi dan kota/kabupaten tapi memakai cara yang lain yang saya lihat juga berhasil," kata mantan Wali Kota Solo itu.
3. Jokowi sebut hasil PSBB di setiap daerah bervariasi
Mengenai penerapan PSBB di sejumlah wilayah, Jokowi menyebut hasilnya bervariasi dan berbeda-beda. Lalu, ia pun mempertanyakan kenapa hasil penerapan PSBB di sejumlah daerah bisa bervariasi.
"Ada yang daerah yang penambahan kasus barunya mengalami penurunan secara gradual, konsisten tapi tidak drastis, tapi ada daerah yang penambahan kasusnya turun tapi juga belum konsisten dan masih fluktuatif," ujar Jokowi.
"Ada daerah yang penambahan kasusnya tidak mengalami perubahan seperti sebelum PSBB, ini juga hal-hal seperti ini perlu digarisbawahi. Ada apa? Kenapa?," lanjut dia.
Baca Juga: Jokowi: Rencana Relaksasi PSBB Jangan Tergesa-gesa