Harga Emas Antam Turun Seribu, Dibanderol Rp1,914 Juta per Gram

- Rincian harga emas Antam
- Harga emas per gram hingga pecahan 1.000 gram, belum termasuk PPh 22.
- Setiap instrumen investasi memiliki risiko berbeda
- Emas fisik memiliki risiko rendah tetapi juga rawan hilang atau dicuri.
- Cara menghitung keuntungan investasi emas
- Mencari selisih harga jual dan harga beli untuk meraih keuntungan.
Jakarta, IDN Times - Pergerakan harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam turun Rp1.000 per gram pada Senin (28/7/2025). Dengan demikian, harga emas hari ini dibanderol Rp1,914 juta per gram.
Berdasarkan data situs logammulia.com, harga buyback juga turun dengan nominal yang sama, sehingga dibanderol Rp1,760 juta per gram. Harga buyback emas harus merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.10/2017.
Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22. Adapun besarannya 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk yang tidak memegang NPWP.
1. Rincian harga emas Antam
Berikut harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
Harga emas 0,5 gram: Rp1,007 juta.
Harga emas 1 gram: Rp1,914 juta.
Harga emas 2 gram: Rp3,76 juta.
Harga emas 3 gram: Rp5,627 juta.
Harga emas 5 gram: Rp9,345 juta.
Harga emas 10 gram: Rp18,635 juta.
Harga emas 25 gram: Rp46,462 juta.
Harga emas 50 gram: Rp92,845 juta.
Harga emas 100 gram: Rp185,612 juta.
Harga emas 250 gram: Rp463,765 juta
Harga emas 500 gram: Rp927,32 juta
Harga emas 1.000 gram: Rp1,854 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
2. Setiap instrumen investasi memiliki risiko berbeda
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.
Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.
Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.
"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.
3. Cara menghitung keuntungan investasi emas
Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,894 juta per gram dan harga jual kembali Rp1,738 juta per gram.
Ada selisih Rp156 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.
Apabila kamu beli emas Rp1,894 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp156 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.