Harga Gula Hingga Bawang Naik, Jokowi: Siapa yang Diuntungkan? Cari!
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta harga kebutuhan pokok di tengah pandemik virus corona atau COVID-19 agar bisa dijangkau masyarakat. Namun, hingga kini, masih banyak harga-harga kebutuhan pokok yang tinggi dan belum menurun.
Jokowi lalu menegur Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan bertanya apakah kementeriannya belum mengecek di lapangan tentang kenaikan harga-harga bahan pokok tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga meminta Kemendag mengecek ke lapangan dan mencari siapa yang diuntungkan dari harga-harga bahan pokok yang naik.
"Saya gak tahu ini dari Kementerian Perdagangan apa sudah melihat lapangannya bahwa ini belum bergerak," kata Jokowi dalam rapat terbatas mengenai kebutuhan pokok yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/4).
1. Harga bawang dan beras naik
Jokowi menyampaikan, di tengah pandemik ini, pemerintah harus menjaga agar bahan-bahan pokok terjangkau bagi masyarakat. Tetapi, kata dia, harga beras saja sudah mulai naik. Begitu juga dengan gula dan bawang.
"Harga gula tidak bergerak sama sekali, justru naik menjadi Rp19 ribu. Bawang putih, bawang bombay juga belum turun," ujar Jokowi.
2. Jokowi minta dicari tahu siapa yang diuntungkan dalam kenaikan harga tersebut
Selain itu, Jokowi juga menyebut bahwa gabah kering turun 5 persen, namun harga beras menjadi naik 0,4 persen. Ia pun meminta Kementerian Perdagangan untuk melihat dan mengecek langsung ke lapangan terkait kenaikan harga-harga bahan pokok itu.
"Ini pasti ada masalah. Kalau harga gabah kering giling turun, mestinya harga berasnya juga ikut turun. Ini petaninya gak dapat untung, harga berasnya naik, masyarakatnya dirugikan. Ini yang untung siapa? Dicari," perintah Jokowi.
3. Jokowi ingin dilakukan reformasi besar-besaran tentang kebijakan sektor pangan
Hingga minggu kedua di Bulan April, Jokowi menyebut masih ada beberapa bahan pokok yang naik seperti daging sapi, cabe rawit, cabe merah, bawang merah, bawang putih, gula. Sementara harga yang baru turun adalah daging ayam.
"Situasi COVID ini marilah kita jadikan momentum. Ambil ini sebagai momentum untuk melakukan reformasi besar-besaran dalam kebijakan sektor pangan di negara kita. Jangan kehilangan momentum kita," jelas dia.
