4 Hal Tentang Pengembangan Mesin Turbin GMF Garuda dengan IAS

IGTE ini memiliki pasar yang cukup menjanjikan

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) menjalin kerja sama dengan anak usaha BUMN, PT Indopelita Aircraft Services (IAS), salah satunya dalam industrial services, yakni perawatan dalam hal pengembangan Industrial Gas Turbine Engine (IGTE).

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan, GMF dan IAS juga bermitra untuk pengembangan kapasitas dan kapabilitas workshop Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) milik GMF.

"IGTE ini memiliki pasar yang cukup menjanjikan, maka dari itu GMF bersama IAS bersinergi untuk memantapkan pengerjaan perawatan IGTE. Untuk permulaan kami akan garap IGTE milik induk usaha IAS,” kata Iwan di Hangar 4 GMF Cengkareng, baru-baru ini.

Baca Juga: Target 2019, GMF Garuda Bidik Klien dari Rusia

1. Pengambilalihan perawatan mesin turbin

4 Hal Tentang Pengembangan Mesin Turbin GMF Garuda dengan IASwww.gmf-aeroasia.co.id

Perawatan IGTE ini biasa dipakai Pertamina atau di PLN. Di awal kerja sama GMF bersama IAS bersinergi memantapkan pengerjaan perawatan IGTE. Direktur Utama IAS Sabar Sundarelawan menambahkan selama ini perawatan IGTE masih dilakukan beberapa pihak.

“Kita (IAS) di bidang MMRO/Aviasi sebenarnya sudah memelihara rotaring equipment. Jadi proses IGTE itu ya sama seperti engine pesawat. Jadi intinya, secara teknis kita sudah punya kemampuan yang baik untuk melakukan perawatan industrial gas turbin ini,” jelas Sabar.

2. Berapa nilai perawatan IGTE dalam setahun?

4 Hal Tentang Pengembangan Mesin Turbin GMF Garuda dengan IASwww.gmf-aeroasia.co.id

Ketika ditanya berapa total nilai perawatan dalam setahun, Sabar mengaku tidak tahu pasti, namun jumlahnya cukup besar.

Sabar menyebut dana US$3 miliar tidak hanya digunakan untuk perawatan turbin saja, namun mencakup hal lainnya.

“Ada transportasi, orang, drill. Jadi ini yang kita bicarakan di hulu ya. Dari US$3 miliar kalau kita ambil 10 persennya aja kan sudah besar sebenarnya,” sebut Sabar.

3. IAS belum merawat semua gas turbin

4 Hal Tentang Pengembangan Mesin Turbin GMF Garuda dengan IASSetkab.go.id

Sabar mengatakan saat ini IAS belum merawat seluruh gas turbin Pertamina. Selama ini Pertamina masih melakukan perawatan gas turbin ke perusahaan lain.

“Perusahaan di Indonesia, tapi kebanyakan juga dibawa ke luar,” ujarnya.

4. Target kerja sama hingga US$40 juta

4 Hal Tentang Pengembangan Mesin Turbin GMF Garuda dengan IASIlustrasi dolar (Pixabay)

Dengan adanya kerja sama ini, Sabar berharap dapat menaikkan revenue hingga US$40 juta dari yang sebelumnya US$12 juta.

“Kita diminta menaikan capaian revenue, yang tadinya US$12 juta setahun, sekarang kita diminta sampai US$40 juta. Ini kan harus ada booster untuk mencapai itu. Saya lihat di industrial banyak prospeknya,” kata Sabar.

Baca Juga: Kembangkan Konten Lokal, Garuda Gaet IAS dalam Perbaikan Pesawat

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya