59 Negara Tutup Pintu Bagi WNI, Gimana Nasib Investasi Indonesia?

Kepala BKPM sih yakin investasi tidak akan terganggu

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan investasi di Indonesia tidak akan terpengaruh kebijakan 59 negara yang menutup pintu bagi warga negara Indonesia (WNI). Ia yakin minat investor terhadap investasi di Indonesia tetap tinggi.

"Dalam konteks bisnis, konteks investasi, jangankan negara, kita tahu ada musibah pun kita datang. Artinya saya sampaikan Indonesia negara tujuan investasi menjanjikan," kata Bahlil dalam konferensi pers, Selasa (8/9/2020).

1. Tetap yakin investasi 2020 sesuai target

59 Negara Tutup Pintu Bagi WNI, Gimana Nasib Investasi Indonesia?IDN Times/Hana Adi Perdana

Meski kasus COVID-19 belum terlihat menurun, Bahlil meyakini hal itu tidak akan mempengaruhi target investasi tahun ini sebesar Rp817,2 triliun.

"Realisasi investasi 2020 insyaallah mencapai target," ucapnya.

Baca Juga: 59 Negara Tutup Pintu Bagi WNI, Gimana Nasib Investasi Indonesia?

2. Dua kali revisi realisasi investasi

59 Negara Tutup Pintu Bagi WNI, Gimana Nasib Investasi Indonesia?IDN Times / Auriga Agustina

Realisasi investasi ini telah mengalami dua kali revisi. Awalnya target realisasi investasi sebesar Rp886,1 triliun. Namun karena pandemik COVID-19, target tersebut direvisi menjadi Rp855,6 triliun pada Mei 2020.

Namun pandemik yang tidak berkesudahan membuat target itu kembali direvisi menjadi Rp817,2 triliun.

3. Ada 59 negara yang melarang WNI masuk ke wilayah mereka

59 Negara Tutup Pintu Bagi WNI, Gimana Nasib Investasi Indonesia?Menlu Retno Marsudi (Dokumentasi Kemenlu)

Dilansir dari Majalah Tempo, 59 negara melarang WNI masuk ke wilayahnya karena tingginya kasus COVID-19 di Indonesia. Negara yang membatasi kunjungan dari Indonesia antara lain Malaysia, Hungaria, Uni Emirat Arab, Jepang, Brunei Darussalam, Australia, dan Afrika Selatan.

Berdasarkan data Worldo Meter, per 8 September, kasus COVID-19 di Indonesia sudah menyentuh 200 ribu dengan 8.230 meninggal dan 142.958 pasien sembuh.

Baca Juga: Pemprov DKI Terima 1.174 Tenaga Medis Baru untuk Tangani COVID-19

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya