Indonesia Incar Kerja Sama Terbatas dengan AS untuk Platform Digital

Volume perdagangan kedua negara bisa sampai 60 miliar dolar

Jakarta, IDN Times – Setelah sukses menyegel kesepakatan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dengan Amerika Serikat, pemerintah Indonesia kini menargetkan naiknya status GSP menjadi Limited Trade Deal (LTD) agar volume perdagangan dua arah Indonesia dan AS dapat meningkat dua kali lipat hingga 60 miliar dolar AS pada tahun 2024 salah satunya dengan mengincar investasi di sektor platform digital.

 “Saya sudah tulis surat ke USTR (United States Trade Representative). Kita akan ajak AS dan mudah-mudahan dapat respons positif,” kata Duta Besar RI untuk AS, Muhammad Lutfi dalam konferensi pers daring, Senin (2/11/2020) malam.

1. Masih dalam proses negosiasi

Indonesia Incar Kerja Sama Terbatas dengan AS untuk Platform DigitalDuta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi menyerahkan surat kepercayaan ke Presiden Donald J. Trump (Dokumentasi KBRI Washington DC)

Lutfi mengatakan akan menulis surat untuk pemerintah AS terkait rencana LTD tersebut. Ia menargetkan surat kerja sama LTD akan rampung sebelum akhir November ini. Dia juga akan bekerja sama dengan Kementerian Koordintaor Maritim dan Investasi, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koordinator Perekonomian untuk LTD ini.

“Untuk sama-sama menggodok LTD dan kita putuskan siapa yang menjadi responsible point dalam nego ini. Tapi rencana (Menkomarves) Luhut dan beberapa menteri kayaknya Mendag (Agus Suparmanto) dan Menkominfo (Johnny G Plate), dan Menteri BUMN (Erick Thohir) akan schedule berada di AS pada 15 November,” ujarnya.

Baca Juga: Menaker Ida Ajak Pelaku Wirausaha Kembangkan Platform Digital Modern 

2. Perbaikan perdagangan Indonesia dengan AS

Indonesia Incar Kerja Sama Terbatas dengan AS untuk Platform DigitalMenlu Retno Marsudi ketika bertemu dengan Menlu Mike Pompeo di Wasington DC (Dokumentasi Departemen Luar Negeri AS)

LTD ini bertujuan untuk memperbaiki perdagangan antara Indonesia dengan AS. Lutfi mengungkapkan saat ini volume perdagangan kedua negara sebesar 29 miliar dolar AS dan diproyeksikan meningkat hingga 60 miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan.

LTD diproyeksikan dapat mengoptimalkan potensi kerja sama di luar perdagangan barang, khususnya digital trade, energi dan infrastruktur, serta peningkatan arus investasi. Meningkatnya arus perdagangan dua arah merupakan pintu masuk bagi perluasan kerjasama investasi.

"Sekarang dengan LTD ini kita tawarkan pasar lucrative dalam platform digital. Jadi pasar digital kita  pasar sangat baik, pasar lucrative dan kita ingin dapat pasar yang efisien. Sebagaimana diketahui, digital tekno perbaiki kualitas hidup kita di Indonesia," kata Lutfi.

"Sejak COVID-19 masalah digital ini jadi sangat sulit, kita gak punya jaringan murah, ini jadi syarat utama untuk survive di masa mendatang. Jadi ini disambut baik oleh AS pasar digital, kita akan buka. Saat yang sama kita Indonesia akan meng-embrace pasar digital kita lebih baik karena kualitas kita jauh lebih baik dari sebelumnya," katanya menambahkan.

3. Target pasar digital yang diharapkan bisa dibangun

Indonesia Incar Kerja Sama Terbatas dengan AS untuk Platform DigitalIlustrasi belajar dari rumah (Dok. IDN Times Sumut/Istimewa)

Sejumlah rencana terkait pasar digital ini pun disiapkan. Lutfi mengingkan dengan LTD ini ada investasi AS dalam platform digital di Indonesia. Seperti untuk merevolusi cara belajar dan mengajar anak-anak Indonesia.

“Sekarang kan masih belajar dengan guru di sekolah, telepon mahal, internet mahal, sulit. Mudah-mudahan tiga tahun ke depan kita bisa temukan platform-platform digital yang bisa mengajar dan Indo belajar secara platform digital,” katanya.

Selain platfrom Pendidikan, ia juga berharap adanya platform pelayanan kesehatan.

“Kita ini hasilkan 12 ribu dokter tapi bayi lahir 4,8 juta tiap tahun. Jadi satu dokter melayani 400 bayi. Gimana berikan terobosan? Kita masuk platform digital,” ujarnya.

Baca Juga: Pentingnya Software Developer dan Proteksi Hukum Bisnis di Era Digital Platform

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya