Labuan Bajo Perkuat Konten Lokal untuk Majukan Pariwisata

Biar jadi pariwisata kelas premium

Jakarta, IDN Times - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) kini menargetkan pengembangan produk wisata dengan memaksimalkan kekuatan budaya serta konten lokal yang otentik menjadi salah satu strategi pariwisata. Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina mengatakan pihaknya sedang mendorong inkubasi berbagai kegiatan kreatif seperti seni pertunjukan, seni musik, seni tari, fesyen, juga kuliner dengan melibatkan komunitas-komunitas yang ada.

"Sehingga mereka nanti bisa showcase dan berinteraksi dengan wisatawan," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (14/9/2020).

1. PR berat Labuan Bajo

Labuan Bajo Perkuat Konten Lokal untuk Majukan PariwisataIlustrasi destinasi pariwisata Indonesia, Labuan Bajo (Dok. Kemenparekraf)

Shana mengatakan pekerjaan rumah paling besar saat ini, mengaktifkan komunitas dan meyakinkan masyarakat bahwa konsep premium dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Flores adalah bagaimana menyuguhkan konten lokal yang otentik kepada wisatawan.

"Belum lama ini BOPLBF juga gencar memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat agar apa yang mereka kerjakan selama ini dapat memberikan manfaat kesejahteraan dari sisi pariwisata," ujarnya.

Baca Juga: Jadikan Labuan Bajo Destinasi Wisata Premium, PUPR Tata Kawasannya

2. Potensi besar konten lokal Labuan Bajo

Labuan Bajo Perkuat Konten Lokal untuk Majukan PariwisataMasyarakat Labuan Bajo (Dok. Kemenparekraf)

Shana mengatakan sebanyak 66 persen masyarakat di Labuan Bajo bukan bekerja di sektor pariwisata. Tapi tantangannya adalah bagaimana mereka bisa mendapatkan manfaat dari pariwisata.

"Bagaimana mereka menjadi petani yang baik, peternak yang baik dan makmur karena produk yang mereka hasilkan bisa diserap pariwisata," kata dia.

Ia mengatakan salah satu critical success factor di wilayah koordinatif BOPLBF adalah bagaimana mengembangkan produk wisata yang harus dimulai dengan mengembangkan sumber daya manusia di dalamnya. "Sehingga benar-benar bisa memberikan pengalaman bagi wisatawan, mereka merasakan kemewahan yang tidak mereka temukan di tempat lain," kata Shana.

3. Pengembangan sarana dan prasaran

Labuan Bajo Perkuat Konten Lokal untuk Majukan PariwisataIlustrasi destinasi pariwisata Indonesia, Labuan Bajo (Dok. Kemenparekraf)

Selain sumber daya manusia, Shana menjelaskan, tantangan selanjutnya adalah pengembangan sarana dan prasana pendukung pariwisata di Labuan Bajo. Saat ini sarana dan prasaran terus berjalan dengan dukungan dari berbagai kementerian/lembaga.

Seperti jalan-jalan utama dengan lebar trotoar sampai 2,5 meter dan dilengkapi dengan pepohonan serta tanaman juga landscape yang baik. Selain itu ada pembangunan jalan yang akan tersambung ke Manggarai serta Tanamori.

"(Pembangunan) Puncak Waringin prosesnya terus berjalan yang diharapkan menjadi view deck pertama di Labuan Bajo dengan pemandangan 360 derajat terutama area pesisir," ujarnya.

Bersama Dinas Pariwisata, pihak Pelabuhan, Balai Taman Nasional Komodo dan Kepolisian, pihaknya juga tengah mendesain sistem safety and security agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Di samping menyiapkan dan menerapkan protokol kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru.

Baca Juga: Wisata Labuan Bajo Ditutup, Ini Cara Usaha Kopi Lokal Hadapi Pandemik

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya