Luhut Ungkap Kenapa Dirinya Suka Urusi Banyak Hal

Luhut pernah dijuluki menteri segalanya oleh warganet

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan alasan kenapa ia terlibat dalam banyak urusan di pemerintahan, bukan hanya di kementerian yang dipimpinnya. Menurutnya, ia mau terlibat agar semua pekerjaan yang ada di pemerintahan bisa terintegrasi .

"Makin terinterasi kita bekerja itu tidak mudah. Kalau teman-teman melihat kenapa saya banyak urusin sana-sini karena saya mau semua yang terlibat yang ada kaitannya, supaya bekerja terintegrasi. Kalau bekerja terintegrasi maka penyelesaian masalah akan lebih bagus," kata Luhut dalam acara di KPK, Selasa (13/4/2021).

Baca Juga: Gantikan Edhy Prabowo, Luhut Luhut Jadi Trending di Twitter

1. Dari kereta api cepat Jakarta-Bandung hingga pelabuhan single window

Luhut Ungkap Kenapa Dirinya Suka Urusi Banyak HalANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Dalam acara di KPK tersebut, Luhut menyinggung sejumlah proyek seperti kereta api cepat Jakarta-Bandung hingga pelabuhan dalam rangka pelaksanaan Indonesia National Single Window (INSW). Luhut memaparkan bahwa seharusnya proyek-proyek tersebut bisa dihemat dari sisi anggarannya.

"At the end semua di negeri kita berbicara mengenai cost, bagaimana kita menghemat, efisiensi dan kolaborasi dengan bagus, sehingga peluang orang melakukan korupsi makin kecil," ujarnya.

2. Disebut warganet menteri segala urusan

Luhut Ungkap Kenapa Dirinya Suka Urusi Banyak HalIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ketika Luhut menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) sementara, menggantikan Edhy Prabowo yang ditangkap KPK karena dugaan kasus suap ekspor benih lobster, banyak warganet menyebut politikus senior itu sebagai 'menteri segala urusan'.

Diketahui, bukan hanya kali ini Luhut menjabat sebagai menteri sementara di sebuah kementerian. Dia juga sempat menjabat sebagai Menteri Perhubungan sementara saat Budi Karya Sumadi menjalani perawatan akibat terpapar COVID-19 beberapa waktu lalu.

Baca Juga: [KALEIDOSKOP] Kebijakan Luhut yang Tuai Kontroversi sepanjang 2020

3. Enam posisi menteri yang pernah dijabat Luhut

Luhut Ungkap Kenapa Dirinya Suka Urusi Banyak HalMenteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) berbincang dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Luhut tercatat sudah enam kali menjabat sebagai menteri. Ia tercatat tiga kali menjabat rangkap sebagai menteri. Berikut deretan jabatan menteri yang pernah diisi Luhut:

Luhut sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) di periode satu pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo. Pada 2016, Luhut digeser dari posisinya sebagai Menkopolhukam menjadi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman (Menko Kemaritiman). Posisinya sebagai Menkopolhukam digantikan Wiranto.

Luhut selanjutnya merangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2016. Hal ini lantaran jabatan tersebut ditinggal Arcandra Tahar yang diberhentikan secara terhormat oleh Jokowi lantaran polemik kepemilikan paspor ganda.

Pada Juli 2016, Luhut dipindah Jokowi dari Kemenko Polhukam mengisi jabatan sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Kemaritiman) menggantikan Rizal Ramli yang dicopot Jokowi.

Memasuki periode keduanya sebagai presiden, Jokowi kembali memasukkan nama Luhut dalam jajaran menterinya. Luhut menjadi petahana di posisinya dengan sedikit perubahan nama kementerian. Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sejak 2019 lalu hingga saat ini.

Pada Maret 2020 lalu, Luhut kembali ditunjuk Jokowi untuk jalani rangkap jabatan menteri. Kali ini Luhut diminta menjabat sebagai Menteri Perhubungan Ad Interim. Kala itu, Menhub Budi Karya Sumadi terpaksa meninggalkan sejenak jabatannya, karena harus menjalani perawatan intensif lantaran dinyatakan positif COVID-19.

Seolah jadi orang kepercayaan Jokowi, Luhut kembali diminta jalani rangkap jabatan menteri. Kali ini Luhut diminta menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim. Keputusan ini diambil menyusul Edhy Prabowo yang sebelumnya mengisi jabatan ini ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster oleh KPK.

Baca Juga: Susunan Anggota Satgas Pemburu Aset BLBI: Dari Mahfud hingga Luhut

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya