Terdampak Virus Corona, Sektor Pariwisata Bakal Diberi Insentif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah diminta memberikan insentif kepada sektor pariwisata di tengah kelesuan pascawabah virus corona. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama Kusubandio akan memastikan bentuk insentif seperti apa yang sebaiknya diberikan.
"Oleh karenanya beberapa hari ini kami membuat suatu klarifikasi, setelah itu akan diberikan ke presiden minggu depan kita akan ada arahan (pemberian insentif)," kata Budi di Gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Rabu (12/2).
1. Bentuk insentif usulan Menhub
Pembahasan insentif melibatkan 33 maskapai penerbangan dunia. Menurut Budi, banyak maskapai yang mengusulkan dan meminta insentif berupa pengurangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Ada yang minta berupa PNBP yang dikenakan ke setiap aircraft, tapi kita timbang timbang apa yang kita berikan, kepada siapa, kepada penumpang atau aircraft-nya," kata Budi.
Baca Juga: Menhub Minta Maskapai Diskon Tiket Pesawat di Wilayah Terdampak Corona
2. Siapa saja penerima insentif?
Editor’s picks
Insentif ini masih akan dibahas bersama Kementerian Keuangan. Namun Whisnutama mengatakan pemberian insentif ini tidak hanya bagi penerbangan tapi juga untuk perhotelan dan restoran.
"Ya semua kita berpikir secara komprehensif ya. Supaya kita survive dalam tantangan ini bukan hanya airlines, hotel dan sebagainya," kata Tama, sapaan akrabnya.
3. Menhub dan Menparekraf dengar masukan dari maskapai penerbangan
Sejumlah maskapai hadir dalam rapat pembahasan dampak virus corona terhadap penurunan jumlah wisatawan mancanegara, di antaranya China Air, Etihad Airways, Garuda Indonesia, Japan Airlines, Korean Airlines, dan lainnya. Pertemuan ini digelar sejak pukul 16.30 WIB dan juga melibatkan pengelola bandara seperti Angkasa Pura I dan II.
"Tadi airlines menyampaikan bahwa ke Jepang, Korea, Eropa, Amerika, India, itu masih baik, namun demikian efeknya tetap banyak," kata Budi.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: 2 Strategi Kemenparekraf Tangkis Dampak Virus Corona ke Pariwisata