Vaksin dan Perpanjangan PSBB Transisi Buat Rupiah Berkilau Hari Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (23/11/2020) sore ditutup menguat 56 poin menjadi 14.117 per dolar AS.
Hari ini rupiah bergerak pada posisi Rp14.191 hingga Rp14.105 per dolar AS. Selain itu, rupiah juga berkilau terhadap mata uang dunia lainnya.
1. Vaksin akan segera didistribusikan ke rumah sakit
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah hari ini karena sentimen Menteri BUMN Erich Tohir yang mengatakan bahwa akhir Desember vaksin akan segera didistribusikan ke rumah sakit.
"Ini sedikit menenangkan pasar yang sebelumnya bahwa vaksin baru akan didistribusikan di akhir kuartal pertama. Sedangkan vaksin merah putih baru akan didistribusikan di tahun 2022 dan inipun masih belum final," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/11/2020).
Baca Juga: Hore! Rupiah Awal Pekan Dibuka Menguat
2. Perpanjangan PSBB transisi
Editor’s picks
Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang memperpanjang PSBB transisi juga memperkuat rupiah.
"Dengan adanya vaksin di akhir Desember ada kemungkinan arah menuju New Normal akan kembali terbuka lebar. Dengan Informasi tentang vaksin ini kemungkinan bakal membuat pasar kembali bergairah. Lagi-lagi datang harapan bahwa hidup bisa normal kembali," katanya.
3. Dolar AS melemah karena isu stimulus
Penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini juga didukung melemahnya dolar AS. Ibrahim mengatakan, dolar AS tertekan oleh sentimen Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang mengusulkan agar diskusi stimulus COVID-19 harus dilanjutkan. Ibrahim menilai peningkatan itu berumur pendek, karena ia juga mengonfirmasi keputusannya untuk mengakhiri serangkaian program bantuan pinjaman federal pada 31 Desember.
"Itu menambah ketidakpastian tentang kemungkinan program stimulus dalam waktu dekat masih ada perbedaan pendapat antara Partai Republik dan Partai Demokrat mengenai ukuran dan bentuk bantuan keuangan yang harus diambil berupa paket stimulus," katanya.
Selain itu, langkah mengejutkan AS minggu lalu Departemen Keuangan untuk mengakhiri beberapa program pinjaman darurat hanya menambah spekulasi.
"Itu akan meningkatkan fokus pada risalah AS. Risalah tersebut diharapkan untuk mengkonfirmasi para pembuat kebijakan Fed membahas penambahan rencana pembelian aset bank," kata Ibrahim menambahkan.
Baca Juga: Lupa Tukar Uang? 5 Daerah di Luar Negeri Ini Terima Uang Rupiah Lho