Idul Adha, Okupansi Kereta Tembus 130 Persen

- Tiket terjual capai 80 persen, dengan penjualan tiket mencapai 681.363 dari total 850.937 kursi yang disediakan KAI selama libur Idul Adha.
- Aplikasi pemesanan tiket dominan, menyumbang 71,01 persen dari total transaksi, menunjukkan tren positif masyarakat terhadap layanan digital KAI.
- Dorong transportasi ramah lingkungan, KAI hadirkan fitur carbon footprint dalam aplikasi pemesanan tiket untuk mengukur estimasi emisi karbon yang berhasil dikurangi.
Jakarta, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat lonjakan penumpang pada puncak mobilitas libur Idul Adha yang terjadi pada Kamis (5/6/2025).
Dikutip dari keterangan resmi KAI, sebanyak 218.473 pelanggan terlayani, melebihi kapasitas tempat duduk yang tersedia sebanyak 168.043 kursi. Kelebihan okupansi hingga 130 persen terjadi karena sistem naik-turun penumpang di sejumlah stasiun sepanjang perjalanan.
1. Tiket terjual capai 80 persen

Hingga Jumat (6/6/2025) pukul 07.00 WIB, penjualan tiket kereta api untuk periode 5-9 Juni telah mencapai 681.363 tiket, atau 80 persen dari total 850.937 kursi yang disediakan KAI selama masa libur Idul Adha dan cuti bersama.
Dari sisi digital, aplikasi pemesanan tiket menunjukkan pertumbuhan pengguna yang signifikan. Berdasarkan data hingga 31 Mei 2025, total pengguna terdaftar mencapai 23.703.868 akun, dengan 2.484.577 pengguna baru pada 2025.
Sebanyak 8.130.455 pengguna tercatat aktif dalam 30 hari terakhir, sementara jumlah Member Premium mencapai 3.882.460 pengguna atau setara 16,38 persen dari total pengguna. Aplikasi tersebut telah diunduh sebanyak 30.098.948 kali.
2. Aplikasi dominasi pemesanan tiket

KAI mencatat aplikasi digital menjadi kanal utama pemesanan tiket selama periode 1 Januari hingga 31 Mei 2025. Sepanjang lima bulan tersebut, total transaksi melalui aplikasi mencapai 10.225.431 dengan volume akses sebesar 14.849.994 kali.
Aplikasi tersebut menyumbang 71,01 persen dari total pemesanan tiket, melampaui saluran lainnya seperti loket, situs web, dan platform e-commerce.
KAI menyebut tren ini mencerminkan respons positif masyarakat terhadap layanan digital yang lebih praktis dan cepat, terutama dalam menghadapi tingginya mobilitas saat libur panjang Idul Adha.
"Kami melihat tren yang sangat positif terhadap layanan digital. Access by KAI tidak hanya menawarkan kepraktisan, tapi juga kecepatan dalam merespons kebutuhan mobilitas masyarakat, terutama saat momen padat seperti libur panjang," ujar Anne.
3. Dorong transportasi ramah lingkungan

Sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan, PT KAI menghadirkan fitur carbon footprint dalam aplikasi pemesanan tiket. Fitur itu memungkinkan pelanggan mengetahui estimasi emisi karbon yang berhasil dikurangi saat memilih kereta api dibandingkan kendaraan pribadi.
Dengan jumlah pengguna aktif lebih dari delapan juta dan hampir empat juta Member Premium, perusahaan menyebut aplikasi ini sebagai pilar utama digitalisasi layanan.
KAI menyatakan akan terus mengembangkan fitur dan fungsionalitas aplikasi agar lebih terintegrasi dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan, sejalan dengan transformasi digital perusahaan.