Bank Mandiri Optimistis Ekonomi Bisa Tumbuh 4,4 Persen, Ini Faktornya

Belanja konsumen berangsur-angsur meningkat 

Jakarta, IDN Times - PT Bank Mandiri optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 4,4 persen tahun ini. Hal ini tercermin dari tingkat kepercayaan masyarakat yang mulai pulih pada Maret-April 2021. Ada beberapa faktor yang memengaruhi, seperti menurunnya jumlah kasus COVID-19 harian serta perkembangan proses vaksinasi.

"Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 4,4 persen, kami melihat pertumbuhan kredit akan membaik sekitar 5 persen," kata Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021, Rabu (19/5/2021).

Baca Juga: Jokowi Pede Pertumbuhan Ekonomi Bisa 7 Persen Lebih, Ini Alasannya

1. Belanja konsumen berangsur-angsur meningkat

Bank Mandiri Optimistis Ekonomi Bisa Tumbuh 4,4 Persen, Ini FaktornyaIlustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Dalam satu tahun terakhir, Panji menjelaskan, indeks keyakinan konsumen pada April 2021 untuk pertama kalinya menunjukkan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi yang sudah optimis. Hal itu pula yang memicu terjadinya peningkatan belanja konsumen, terutama pada periode menjelang perayaan Libur Lebaran 2021.

"Di samping itu, kebijakan moneter juga masih akomodatif dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional," ungkapnya.

Panji mengatakan, Bank Indonesia (BI) juga telah menurunkan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (7DRR) ke level terendah sepanjang sejarah 3,5 persen. Hal itu untuk memicu pemulihan ekonomi. Berbagai kebijakan stimulus fiskal, moneter dan makroprudensial juga telah dilakukan seperti pembebasan PPn di sektor otomotif, pelonggaran aturan Loan to Value Ratio (LTV) bagi perbankan untuk memacu pertumbuhan kredit.

Baca Juga: Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2021 Bisa 7 Persenan

2. Sektor terkait kebutuhan pokok pulih lebih cepat

Bank Mandiri Optimistis Ekonomi Bisa Tumbuh 4,4 Persen, Ini FaktornyaANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menambahkan, pemulihan ekonomi sektoral juga sudah terlihat membaik. Beberapa sektor mulai terlihat pulih lebih cepat yaitu terkait kebutuhan pokok baik produksi, distribusi dan perdagangannya seperti industi makan dan minum, pendidikan, jasa kesehatan, air, listrik, informasi dan komunikasi.

Menurut dia, pemulihan ekonomi saat ini sudah bergerak ke sektor durable goods dan turunannya seperti industri manufaktur, angkutan darat dan logistik serta pertambangan. "Di tahap akhir, pemulihan ekonomi terjadi di sektor angkutan udara, perhotelan dan properti untuk segmen menengah-atas," ucap Andry.

Di samping itu, komoditas seperti CPO, batu bara, minyak mentah dan nikel, telah menjadi faktor penting yang membantu pemulihan perekonomian terutama di wilayah berbasiskan komoditas, seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. "Harga-harga komoditas penting bagi Indonesia seperti CPO, batubara, minyak, dan nikel sudah  tinggi. Ke depan, harga-harga komoditas secara rata-rata masih akan di level yang relatif tinggi dibandingkan tahun lalu," jelasnya.

3. Kinerja Bank Mandiri terus membaik di 2021

Bank Mandiri Optimistis Ekonomi Bisa Tumbuh 4,4 Persen, Ini FaktornyaGedung Bank Mandiri (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sebagai informasi, kinerja Bank Mandiri pada kuartal I 2021 terus membaik dan terjaga. Secara konsolidasi, total aset Bank Mandiri mengalami pertumbuhan mencapai 20 persen secara yoy. Kredit Bank Mandiri secara ending balance bertumbuh sebesar 9,1 persen yoy, sedangkan secara average balance, kredit tumbuh 8,1 persen yoy.

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh mencapai 25,5 persen yoy, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK industri perbankan yang sebesar 9,5 persen yoy.

Baca Juga: MAP Catat Kinerja Cemerlang di Kuartal I-2021 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya