Di Tengah Pandemi, Realisasi Investasi Naik 1,2 Persen Jadi Rp210,7 T 

Investasi tumbuh 8 persen (yoy)

Jakarta, IDN Times - Di tengah wabah COVID-19, realisasi investasi di Indonesia pada kuartal I mencapai Rp210,7 triliun atau naik 1,2 persen. Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, realisasi investasi itu dari penyebaran 25.192 proyek investasi.

"Virus corona telah berdampak sistemik, masif dan terstruktur. COVID-19 ini telah memberikan dampak ekonomi secara global. Tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi hampir di semua negara. Bahkan, ada beberapa negara telah melakukan resesi ekonomi," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual di YouTube BKPM, Senin (20/4).

1. Investasi tumbuh 8 persen year on year

Di Tengah Pandemi, Realisasi Investasi Naik 1,2 Persen Jadi Rp210,7 T Ilustrasi (IDN Times/Mia Amalia)

Angka tersebut bukan hasil survei, melainkan dari berdasarkan data laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) yang dilaporkan oleh seluruh perusahaan di bawah koordinasi BKPM, baik penanaman modal asing (PMA) atau penanaman modal dalam negeri (PMDN).

"Bagaimana Rp210,7 triliun terkait perbandingan di tahun 2019? Pada posisi 2019 Triwulan I year on year-nya itu pertumbuhannya kurang lebih sekitar 8 persen, pada periode yang sama tahun 2019 itu kurang lebih sekitar Rp195,3 triliun," kata Bahlil.

Baca Juga: Luhut: Investasi Jalan Terus, Belum Ada yang Mundur karena Corona 

2. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok berimbas pada perekonomian Indonesia

Di Tengah Pandemi, Realisasi Investasi Naik 1,2 Persen Jadi Rp210,7 T Ilustrasi stimulus ekonomi. (IDN Times/Mia Amalia)

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di Tiongkok juga berimbas pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Pada triwulan I, Tiongkok mencatat pertumbuhan ekonomi minus 6,35 persen.

"Setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi Tiongkok menurun itu terkoreksi 0,3 persen untuk Indonesia, karena kita tahu juga bahwa kontribusi pertumbuhan ekonomi Tiongkok kepada dunia itu kurang lebih sekitar 15 persen," jelasnya.

3. BKPM memastikan tak ada pembatalan investasi

Di Tengah Pandemi, Realisasi Investasi Naik 1,2 Persen Jadi Rp210,7 T Ilustrasi investasi. (IDN Times/Mia Amalia)

Namun demikian, Bahlil memastikan hingga kini tak ada investor yang membatalkan investasinya di Indonesia. Hanya saja, mereka memilih menjadwal ulang.

"Misalnya ground breaking. Di Tanjung Jati di Jabar 38 investasi mangkrak, harusnya ground breaking Maret dan ground breaking diundur karena covid diundur Mei tapi tetap jalan. Bahkan di lapangan mulai persiapan, di tempat lain juga gitu," tuturnya.

Baca Juga: Meski Didera COVID-19, BKPM Optimistis Target Investasi Tercapai

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya