Gubernur Bank Indonesia: Perekonomian 2019 Tumbuh Cepat Dibanding 2018

Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 berkisar 5,0-5,4 persen

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yakin perekonomian akan tumbuh terakselerasi dibanding pertumbuhan 2018. Sebab, reformasi struktural terus berjalan dan tekanan eksternal mereda akibat melunaknya kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).

"Saya optimistis kinerja ekonomi akan lebih baik, pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, bahkan lebih cepat meningkat berkat reformasi struktural," kata Perry seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/3).

Baca Juga: 5 Fakta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Berasal dari Keluarga Petani

1. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini berkisar 5,0-5,4 persen

Gubernur Bank Indonesia: Perekonomian 2019 Tumbuh Cepat Dibanding 2018Kantor Bank Indonesia (Pixabay)

Bank Indonesia masih memasang rentang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di kisaran 5,0-5,4 persen (year on year). Sementara, tahun lalu pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 5,17 persen.

Perry mengatakan, reformasi struktural yang telah dilakukan selama empat tahun terakhir akan membuahkan hasil bagi aliran investasi dan konsumsi domestik pada tahun ini.

2. Reformasi struktural ditekankan pada empat aspek

Gubernur Bank Indonesia: Perekonomian 2019 Tumbuh Cepat Dibanding 2018ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

Pada 2019, kata Perry, tekanan ekonomi global tidak sekencang 2018. Menurut dia, reformasi struktural ekonomi domestik harus dilanjutkan.

Reformasi struktural itu ditekankan pada empat aspek. Di antaranya peningkatan daya saing perekonomian nasional, strategi untuk mengembangkan kapasitas dan kapabilitas sektor industri atau industrialisasi agar dapat mendongkrak ekspor, dan mengoptimalkan pemanfaatan ekonomi digital, termasuk sistem pembayaran.

"Reformasi keempat adalah strategi untuk memperluas sumber pembiayaan ekonomi karena kebutuhan pembangunan Indonesia yang masif dan besar," ujarnya.

3. Aliran modal asing dari pasar keuangan global kian masuk ke pasar keuangan domestik

Gubernur Bank Indonesia: Perekonomian 2019 Tumbuh Cepat Dibanding 2018ANTARA FOTO

Indonesia, kata dia, juga meyakini aliran modal asing dari pasar keuangan global akan semakin deras masuk ke pasar keuangan domestik. Menurut Perry, salah satu penyebabnya adalah arah kebijakan The Fed  yang kian moderat dengan proyeksi kenaikan suku bunga acuan hanya satu kali dalam dua tahun ke depan.

"Artinya, tekanan dari kenaikan suku bunga negara-negara maju sudah tidak dirasakan lagi seperti pada 2018," kata dia.

4. Bank Indonesia akan terus memperkuat stabilitas eksternal

Gubernur Bank Indonesia: Perekonomian 2019 Tumbuh Cepat Dibanding 2018ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Pada 2019, Perry menekankan, Bank Indonesia akan terus menempuh bauran kebijakan guna memperkuat stabilitas eksternal dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Jargon kebijakan suku bunga yang antisipatif, kata dia, tetap dipertahankan BI.

"Kami tetap menempuh kebijakan moneter yang preemptivedan ahead of the curve," ujarnya.

Namun, kebijakan makroprudensial dijanjikan lebih akomodatif dengan stimulus untuk memperdalam pasar keuangan, guna menjaga stabilitas di pasar uang dan mendukung pembiayaan ekonomi.

"Kami juga melanjutkan peran kebijakan sistem pembayaran dan mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah hingga di tingkat daerah," kata Perry.

Baca Juga: Ditarik Bank Indonesia, 4 Uang Kertas Ini Tidak Bisa Ditukar Lagi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya