Kisah Bingka Kentang dan Bisnis Juraida yang Hidup Kembali

Digital marketing menyelamatkan Ida dari krisis ekonomi

Jakarta, IDN Times - Sejak tujuh tahun lalu, Juraida berjualan nasi goreng di SDN 1 Meninting, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, setiap harinya. Pada 2019 lalu, Ida, begitu ia akrab disapa, mulai resah karena ada tiga penjual nasi goreng lain yang membuat omzetnya mulai berkurang.

Namun, dia tidak menyerah. Selama masih bisa berjualan, dia sabar menjalani bagaimana pun hasilnya. Suami Ida sudah cukup lama sakit dan membuatnya terpaksa menjadi tulang punggung keluarga.

Bagaimana perjuangan Ida membangkitkan bisnisnya, apalagi pada awal tahun lalu, pandemik COVID-19 datang dan menghantam seluruh aktivitas perekonomian. Bagaimana cara Ida bertahan?

1. Ida belajar digital marketing di sela berjualan

Kisah Bingka Kentang dan Bisnis Juraida yang Hidup KembaliIlustrasi UMKM. (Dok.IDN Times/Image Dynamics)

Karena berjualan di sekolah hanya sampai pukul 11 siang, Ida ingin memanfaatkan waktu luangnya yang cukup banyak. Ia tidak hanya memasarkan nasi gorengnya secara offline, tapi juga online. Ida akhirnya mengikuti kelas Women Will pada November 2019 di Kota Mataram, NTT. 

“Untuk pertama kalinya saya mempelajari digital marketing dan waktu itu platform pertama yang saya kelola sendiri adalah Google Bisnisku yang diberi nama Warung Makan Ibu Ida," ungkap wanita berusia 49 tahun ini.

"Saya sangat antusias untuk berjualan online, terutama fitur favorit saya yaitu ulasan, sangat membantu untuk terus meningkatkan kualitas makanan dan cara berjualan saya. Agar bisa menarik minat pembeli lain, saya tidak sungkan untuk meminta ulasan ke para pelanggan saya di GMB,” tambahnya. 

Baca Juga: Kisah Finansial Jason Momoa ‘Aquaman’, Bahkan Pernah Terlilit Utang!

2. Ida banting setir berjualan Bingka Kentang Lombok saat pandemik

Kisah Bingka Kentang dan Bisnis Juraida yang Hidup KembaliBolu Pisang Buatan Ida (Dok. Images Dynamics)

Saat pandemik COVID-19 melanda, sekolah tempat ia biasa berjualan tidak lagi beroperasi. Ia harus berbesar hati kehilangan salah satu mata pencahariaannya, yaitu berjualan offline. Ida pun memutar otak karena ada suami dan dua anak yang harus ia biayai.

Terbesit di benaknya untuk berjualan Bingka Kentang Lombok. Sebab, Ida gemar membuat kue semasa muda. Dengan modal terbatas, Ida hanya bisa memanfaatkan barang yang sudah tersedia di rumah, yaitu cetakan kue terang bulan.

Ida lantas memutuskan untuk mengganti nama Google Bisnisku yang semula Warung Makan Bu Ida menjadi Bingka Kentang Lombok. Selain itu, Ida juga membuat business site gratis yang mencantumkan banyak foto agar tampilan lebih menarik dan tidak luput informasi bisnisnya yang lebih jelas. Ida juga melayani pengiriman gratis untuk wilayah sekitar Kota Mataram yang ia jajaki sendiri menggunakan sepeda motor.

3. Digital marketing menyelamatkan Ida dari krisis ekonomi

Kisah Bingka Kentang dan Bisnis Juraida yang Hidup KembaliIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Usahanya pun membuahkan hasil. Ia mendapatkan pelanggan pertamanya dari Google Bisnisku. Karena Ida harus memasak sekaligus mengantarkan pesanan, ia pun mengajari anaknya ilmu yang didapat dari kelas Women Will untuk membantunya berjualan online, seperti media sosial untuk bisnis, cara memaksimalkan Google Bisnisku dan bagaimana cara menghadapi pelanggan.

Dia bersyukur telah mempelajari digital marketing tahun lalu. Ketika krisis tidak terduga seperti ini terjadi, bisnisnya pun sudah siap digitalisasi. Menurutnya, banyak fitur digital yang sangat membantu jika dipelajari lebih dalam, seperti Google Bisnisku yang bisa memberikan laporan setiap bulannya tentang statistik pengunjung business site.

"Kini, para pelanggan yang menghubungi saya lewat online, alhamdulillah selalu order berulang. Selain mendapatkan pelanggan tetap dari online, kini saya sudah kembali berjualan offline di Pasar Gunung Sari, Lombok Barat,” terang wanita kelahiran Sekadau, Kalimantan Barat ini.

Baca Juga: Pelaku Usaha Mikro Gunakan Cara Ini Agar Bertahan di Tengah Pandemik

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya