Menhub Minta Sriwijaya Air Segera Bayar Ganti Rugi Penumpang 

Perkara ganti rugi harus diselesaikan sesuai ketentuan

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta pihak maskapai Sriwijaya Air segera membayar ganti rugi penumpang imbas penundaan penerbangan pada Kamis (7/11) lalu.

Menurut Budi, perkara ganti rugi harus diselesaikan sesuai ketentuan berlaku.

"Kalau (penumpang) minta refund, mereka berkewajiban membayar. Dan ini kewajiban perdata yang harus dipenuhi Sriwijaya," kata Budi di Jakarta, Minggu (10/11).

1. Kemenhub telah menurunkan para inspektur

Menhub Minta Sriwijaya Air Segera Bayar Ganti Rugi Penumpang Sriwijaya Air

Budi mengaku belum mendapatkan laporan lebih lanjut terkait ganti rugi tersebut. Menurut dia, pihaknya sudah menurunkan para inspektur untuk mengawasi jalannya penerbangan maskapai Sriwijaya.

"Soal maintenance sudah (dilakukan). Secara detail, dirjen yang evaluasi," katanya.

Baca Juga: Fakta-fakta Love-Hate Relationship Sriwijaya-Garuda

2. Utang jadi urusan perdata antara Sriwijaya dan Garuda

Menhub Minta Sriwijaya Air Segera Bayar Ganti Rugi Penumpang Instagram.com/sriwijayaair

Terkait masalah utang Sriwijaya, Budi enggan berkomentar banyak. Menurut dia, itu adalah urusan perdata antara pihak Sriwijaya Air dengan Garuda.

"Kami gak masuk ke situ. Yang kami lihat adalah laporan keuangannya," kata Budi.

3. Kemenhub menghargai pemutusan hubungan kerja sama Sriwijaya-Garuda

Menhub Minta Sriwijaya Air Segera Bayar Ganti Rugi Penumpang Instagram.com/sriwijayaair

Terkait pemutusan hubungan kerja sama Sriwijaya Air dengan Garuda, kata Budi, pihaknya sebagai regulator menghargai keputusan tersebut. Menurut dia, terpenting bagi pemerintah adalah memastikan keselamatan penumpang Sriwijaya.

"Untuk mencapai suatu keselamatan, tentu ada syarat-syarat pengurus yang harus bertanggung jawab. Mereka harus didukung oleh beberapa stakeholder lain, itu yang harus dipenuhi. Kami sudah rapat dengan Sriwijaya, mereka sudah dapat izin tentang orang-orang yang berkualifikasi," kata Budi.

4. Sriwijaya akhiri kerja sama dengan Garuda

Menhub Minta Sriwijaya Air Segera Bayar Ganti Rugi Penumpang IDN Times/Irfan Fathurohman

Kuasa hukum sekaligus salah seorang pemegang saham PT Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra, membenarkan bahwa pihaknya sedang menyiapkan langkah untuk mengakhiri kerja sama manajemen dengan Garuda Indonesia Group (GA Group).

Langkah tersebut diambil karena ada instruksi mendadak dari GA Group kepada semua anak perusahaannya, GMF, Gapura Angkasa, dan Aerowisata, untuk menagih pembayaran cash di muka atas pelayanan mereka kepada Sriwijaya pada Kamis (7/11).

Jika Sriwijaya tidak membayar cash di muka, anak-anak perusahaan diperintahkan agar tidak memberikan pelayanan service dan maintenance apa pun kepada Sriwijaya.

"Sriwijaya menolak perubahan sistem pembayaran yang tidak fair ini dan menganggap GA sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya. Akibat instruksi mendadak itu, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya hari Kamis 7 November kemarin karena terhentinya pelayanan oleh anak-anak perusahaan GA Group," ujar Yusril.

Sriwijaya menganggap kerja sama dengan GA Group selama ini merugikan kepentingan Sriwijaya karena terlalu banyak konflik kepentingan antara anak-anak perusahaan GA dengan Sriwijaya.

"Performance Sriwijaya tidak bertambah baik di bawah manajemen yang diambil alih oleh GA Group melalui Citilink. Perusahaan malah dikelola tidak efisien dan terjadi pemborosan yang tidak perlu," tambahnya.

Baca Juga: Polemik Sriwijaya vs Garuda, Kemenhub Pastikan Unsur 3S+1C Terpenuhi

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya