Survei Alvara: Millennial Paling Banyak Gunakan Lazada

Lazada unggul dengan metode COD

Jakarta, IDN Times - Lazada, aplikasi yang bermarkas di Singapura masih menjadi aplikasi belanja yang paling banyak digunakan oleh milenial di Indonesia, yakni 47,9 persen. Sementara, Shopee mencapai 32,2 persen.

"Dua aplikasi asal Indonesia, Tokopedia mencapai 15,4 persen dan Bukalapak 14.4 persen. Responden dapat memilih lebih dari satu aplikasi," ungkap CEO dan Founder Alvara Research Hassanudin Ali.

1. Lazada unggul dengan metode bayar di tempat

Survei Alvara: Millennial Paling Banyak Gunakan LazadaIDN Times/Indiana Malia

Berdasarkan Survei Alvara Research Center, millennial mengasosiasikan Lazada dengan COD/bayar di tempat, sedangkan Shopee dengan ongkos kirim gratis. Sementara, Tokopedia dan Bukalapak diasosiasikan dengan aplikasi belanja terkenal.

"Shopee dan Tokopedia lebih direkomendasikan oleh milenial dibandingkan Lazada bila dilihat berdasar nilai net promoter," katanya.

Baca Juga: IMR 2019: Ini yang Disuka Millennial saat Belanja Online

2. Traveloka paling banyak digunakan

Survei Alvara: Millennial Paling Banyak Gunakan LazadaIDN Times / Auriga Agustina

Selain Lazada, Traveloka menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan untuk pemesanan hotel dan tiket (79 persen) dibanding Tiket.com dan Blibli.com.

Traveloka dipersepsikan dengan banyak promo, sedangkan Tiket.com dan KAI Acess dipersepsikan sebagai aplikasi yang mudah digunakan. Momen promo di Traveloka banyak dimanfaatkan mayoritas millennial.

"Tidak hanya itu, Traveloka juga lebih dipromosikan oleh millennial, ditunjukkan dengan nilai net promoter yang mengungguli pesaing," kata dia.

3. E-commerce Indonesia diharapkan jadi pemain utama

Survei Alvara: Millennial Paling Banyak Gunakan LazadaIDNTimes/Holy Kartika

Hassanudin mengatakan, momentum para millennial yang lebih memilih aplikasi e-commerce buatan Indonesia harus dijaga. Dengan demikian, Indonesia bisa menjadi pemain utama di era ekonomi digital, tidak hanya menjadi pasar.

"Apalagi, berbagai outlook ekonomi menyebutkan bahwa potensi transaksi e-commerce di Indonesia sangat besar," ungkap Hassanudin.

Tahun 2020, transaksi e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai US$130 miliar atau setara Rp1.700 triliun, naik tajam dibandingkan tahun 2016 dan 2013 yang sebesar US$ 20 miliar (Rp261 triliun), US$8 miliar (Rp104 triliun).

4. Ekonomi digital paling besar dikonsumsi millennial

Survei Alvara: Millennial Paling Banyak Gunakan LazadaIDN Times/Indiana Malia

Hassanudin menjelaskan, perkembangan ekonomi digital di Indonesia didorong paling besar oleh konsumsi para millennial. Sesuai riset bersama IDN Research Institute dan Alvara di awal tahun 2019, kelompok millennial Indonesia merupakan digital natives. Sebab, 98,2 persen telah memakai smartphone untuk mengakses internet.

"Mereka memiliki intensitas penggunaan smartphone yang tinggi hingga 6 jam per hari untuk menjalankan aktivitas chatting/messaging, jejaring sosial, hingga pembelian layanan jasa dan barang secara online," kata Hassanudin.

5. Penelitian Alvara melibatkan 1.204 responden

Survei Alvara: Millennial Paling Banyak Gunakan LazadaIDN Times/Indiana Malia

Penelitian dilakukan Alvara melalui survei tatap muka dengan metode cluster random sampling terhadap 1.204 responden di Jabodetabek, Bali, Padang, Yogyakarta, dan Manado. Penelitian dilakukan dari minggu pertama April sampai dengan minggu kedua Juni 2019, meliputi tahap pengambilan data lapangan (survei tatap muka), analisa data dan penulisan laporan. Nilai margin of error penelitian berada di kisaran 2,89 persen.

Penelitian tersebut bertujuan mengetahui kebiasaan dan perilaku konsumen millennial dalam menggunakan mobile e-commerce application, baik buatan Indonesia maupun asing. Parameter yang diukur adalah brand awareness, perilaku dan kebiasaan konsumen, serta tingkat kepuasan pelanggan.

Baca Juga: IMR 2019: Begini Kebiasaan Millennial saat Belanja Online

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya