Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inovasi PT Vale Indonesia untuk Mencapai Target Karbon Netral

PT. Vale Indonesia tetap memperhatikan kelestarian lingkungan (Vale.com)
Intinya sih...
  • PT Vale Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dengan Peta Jalan Karbon Netral tahun 2050.
  • Inovasi-inovasi teknis dilakukan, seperti pengurangan kadar air pada bijih nikel dan penggunaan energi terbarukan untuk proses pengolahan nikel.
  • Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, inovasi rekayasa level slag nikel, dan teknologi HPAL juga menjadi upaya PT Vale Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

Di tengah krisis iklim global dan desakan untuk menekan laju emisi gas rumah kaca, transisi energi bukan lagi sekadar wacana—melainkan keniscayaan. Di balik pergeseran besar menuju energi terbarukan, nikel memainkan peran krusial sebagai bahan utama dalam produksi baterai kendaraan listrik.

Indonesia, sebagai salah satu penghasil nikel terbesar di dunia, berada di garis depan perubahan ini, khususnya PT Vale Indonesia yang menjadi pelopor hilirisasi berbasis energi terbarukan dalam industri pengolahan nikel nasional.

Sebagai perusahaan tambang nikel yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1968, PT Vale Indonesia melihat tantangan iklim bukan hanya sebagai risiko, tapi juga sebagai peluang untuk berinovasi agar terciptanya masa depan yang lebih baik. Tentunya menambang kebaikan yang bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat.

Sejalan dengan komitmen global dalam Perjanjian Paris, PT Vale Indonesia telah merancang Peta Jalan Karbon Netral tahun 2050, yang juga selaras dengan Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Untuk Pencapaian Target.

Peta Jalan Karbon Netral ini merupakan panduan komprehensif mengenai inovasi-inovasi strategis PT Vale Indonesia untuk mencapai target karbon netral 2050. PT Vale Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 33 persen pada  2030—yang melampaui target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia pada 2060.

Menurut laporan tahunan PT Vale Indonesia 2024, total emisi GRK tahun 2024 yang dihasilkan PT Vale Indonesia sebesar 2.135.742 ton CO2 eq. Pencapaian tersebut masih dalam proyeksi Peta Jalan Net Zero Emission PT Vale Indonesia . Penurunan emisi GRK PT Vale Indonesia menitikberatkan pada peningkatan efisiensi energi, penggunaan energi bersih dan penerapan teknologi rendah karbon.

Inovasi-Inovasi PT Vale Indonesia untuk mengurangi emisi karbon demi terwujudnya masa depan yang lebih baik adalah sebagai berikut ini. Kamu mungkin bisa terinspirasi dengan inovasi yang mereka kembangkan.

1.Pengelolaan bahan baku yang hemat energi

Proses Pengolahan Nikel Matte di PT. Vale (Laporan Keberlanjutan PT. Vale 2024)

Bahan baku nikel yang berada di tempat penimbunan bijih nikel memiliki kandungan air yang tinggi. Semakin tinggi kadar air bijih nikel maka semakin tinggi energi yang dipakai dan emisi yang dihasilkan.

Agar penggunaan energi minimal dan emisi berkurang, kadar air pada bijih nikel tersebut dikurangi sebelum dilakukan pengeringan. Hasilnya, penghematan energi berhasil dilakukan pada proses tersebut sebesar 142.529 GJ. Emisi yang dihasilkan berkurang hingga 29 persen di proses pengeringan (dryer kiln).

2.Penggunaan biokarbon dan biofuel

Pembakaran di PT. Vale (Laporan Keberlanjuran PT. Vale 2024)

Bahan bakar utama yang digunakan pada proses pengolahan bijih nikel menggunakan batubara dan minyak (Marine Fuel Oil/MFO). Sayangnya, penggunaan bahan bakar batubara dan minyak akan melepas zat karbon ke udara yang akan membuat emisi GRK di atmosfer meningkat.

Untuk mengurangi ketergantungan penggunaan batubara, secara bertahap PT Vale Indonesia menggunakan biokarbon dan biofuel dalam proses pengolahan nikel. Biokarbon dan biofuel merupakan dua jenis energi terbarukan yang berasal dari biomassa yang dapat mengurangi emisi GRK. Adanya penggunaan bahan bakar ramah lingkungan tersebut, emisi berkurang sebesar 58 persen di proses reduction kiln. Peningkatan penggunaan energi terbarukan sebesar 2 persen.

Jika tahun sebelumnya PT Vale Indonesia menggunakan bahan bakar B30, di mana prosentase biodiesel 30 persen dan solar 70 persen, maka pada 2024 mereka beralih ke bahan bakar B35.

Selain itu, sebagai pengganti bahan bakar solar, PT Vale Indonesia menggunakan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) yang memiliki emisi lebih rendah dari bahan bakar B35. Dengan konsumsi bahan bakar tersebut, emisi karbon dapat dikurangi hingga 70 persen dibandingkan bahan bakar solar konvensional.

3.Inovasi REALITAS pada tanur listrik (electric furnace)

Tanur listrik di PT. Vale Indonesia (Laporan Keberlanjutan 2024 PT. Vale)

Inovasi Rekayasa Level Slag Nikel di Tanur Listrik atau disebut dengan REALITAS menjadi salah satu inovasi untuk mengurangi emisi karbon yang memanfaatkan panas limbah dari gas buang dan slag. Inovasi REALITAS ini menghasilkan penghematan energi sebesar 142.529 GJ dan peningkatan penggunaan energi terbarukan sebesar 2 persen yang berkontribusi pada penurunan emisi karbon.

4.Penggunaan teknologi rendah karbon HPAL

Pabrik PT Vale (Laporan Keberlanjutan 2024 PT. Vale)

Teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) merupakan teknologi rendah karbon yang digunakan di wilayah penambangan Bahodopi dan Pomalaa. Jumlah konsumsi energi pada teknologi HPAL ini lebih rendah daripada teknologi Rotary Kiln Electric Furnace yang digunakan di Sorowako.

5.Penerapan Logic Cascade

Petugas PT Vale (Laporan Keberlanjutan tahun 2024 PT. Vale)

Apabila proses pembakaran tidak berlangsung secara optimal, sisa batubara yang tidak terbakar akan meningkat, sehingga menyebabkan emisi gas buang berlebihan dan berdampak pada mutu produk. Untuk mengatasi hal ini, PT Vale Indonesia mengembangkan sistem otomatis bernama Logic Cascade yang mengatur suplai udara di ruang bakar.

Sistem ini bekerja dengan menyesuaikan kecepatan kipas udara guna meningkatkan efisiensi pembakaran, mengurangi sisa batubara, menjaga kualitas produk, serta meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Menurut Laporan Keberlanjutan Tahun 2024, penerapan program Logic Cascade selama tahun 2024 menghasilkan efisiensi energi sebesar 346.413 GJ dan penurunan emisi GRK sebesar 33.285 ton CO₂eq.

6.Penggunaan Electric Boiler

Elektrik Boiler PT Vale (vale.com)

Penggunaan bahan bakar minyak (MFO) melepaskan gas-gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan suhu bumi. Oleh karena itu, PT Vale Indonesia berinovasi untuk mengganti boiler tradisional yang menggunakan MFO dan diesel menjadi ketel listrik (electric boiler) demi mengurangi ketergantungan pada energi tak terbarukan tersebut. 

7.Pemasangan sun switch di perumahan dan penggantian lampu LED

Perumahan Karyawan PT. Vale (Laporan Keberlanjutan PT. Vale 2024)

Efisiensi energi dilakukan di area perumahan karyawan dengan pemasangan sun switch. Alat sensor tersebut akan menyala dan mati secara otomatis tergantung ketersediaan cahaya matahari. Penggantian lampu HPS menjadi LED juga membantu dalam efisiensi energi. 

8.Penggunaan mobilitas ramah lingkungan

Bus Listrik PT. Vale Indonesia (Laporan Tahunan 2024)

Sebagai upaya pengurangan emisi karbon, PT Vale Indonesia memanfaatkan bus listrik untuk mobilitas ramah lingkungan bagi karyawan PT Vale Indonesia, anak-anak sekolah, baik anak karyawan PT Vale Indonesia maupun masyarakat umum, secara gratis.

umber energi yang digunakan berasal dari PLTA milik PT Vale Indonesia. Pemanfaatan bus listrik ini menggunakan 100% energi terbarukan dan tanpa emisi karbon.

9.Pemanfaatan PLTA sebagai sumber energi dan aliran sungai

PLTA PT. Vale Indonesia (Laporan Tahunan PT. Vale 2024)

Selain efisiensi teknis, PT Vale Indonesia juga menekankan transisi ke energi rendah karbon dengan mengoptimalkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai sumber energi utama, di antaranya PLTA Larona, PLTA Balambang, dan PLTA Karebbe.

Sumber air utama yang digunakan untuk operasional PLTA di Sungai Larona yaitu Danau Matano, Mahalona, dan Towuti. Pemanfaatan PLTA ini mampu menghindari tambahan emisi karbon setara 1,1 ton CO2 eq/tahun (berdasar volume konsumsi bahan bakar minyak untuk PLTD).

Dalam menghadapi suhu global yang terus meningkat, langkah perusahaan PT Vale Indonesia menjadi sinyal bahwa sektor industri berat pun dapat bertransformasi demi masa depan Bumi. Inovasi yang dilakukan PT Vale Indonesia menunjukkan arah yang lebih baik dan menjadikan PT Vale Indonesiasebagai salah satu perusahaan tambang dengan emisi karbon paling rendah di Indonesia.

Dengan menambang lebih bijak, berinovasi lebih cepat, dan melangkah lebih jauh, PT Vale tak hanya menambang nikel—tetapi juga #MenambangKebaikan untuk masa depan.

Meskipun begitu, menekan emisi karbon global bukan hanya tugas industri besar atau pemerintah, tapi harus dimulai dari langkah kecil setiap orang. Perubahan global tidak akan pernah terjadi tanpa langkah pribadi. Bumi ini rumah kita bersama—dan untuk menjaganya, tanggung jawab itu bermula dari saya, #StartsWithMe, dari kamu, dari kita semua.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tia Lestia
EditorTia Lestia
Follow Us