Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)
ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Intinya sih...

  • Investasi emas dibolehkan dalam Islam asal memenuhi syarat syariah, seperti transaksi tunai dan tanpa riba.

  • Hindari sistem cicilan atau kredit karena berisiko riba, beli emas secara kontan untuk menghindari hal tersebut.

  • Pastikan kepemilikan emas secara fisik dan klaim fisik emasnya jika investasi emas digital.

Investasi emas jadi pilihan banyak orang karena nilainya stabil dan mudah dicairkan kapan aja. Gak heran kalau dari dulu sampai sekarang, emas dianggap sebagai aset paling aman dalam kondisi ekonomi apapun.

Namun kalau kamu Muslim, penting banget untuk tahu, apakah investasi emas sesuai syariat? Apa aja aturannya dalam Islam biar hasilnya gak cuma cuan, tapi juga berkah dan halal? Yuk pahami lima hal penting soal investasi emas menurut ajaran Islam sebelum kamu memutuskan untuk mulai nabung logam mulia ini.

1. Investasi emas itu boleh dalam Islam

ilustrasi emas (unsplash.com/Zlaťáky.cz)

Dalam ajaran Islam, emas termasuk barang ribawi yang punya aturan khusus dalam jual belinya. Meski begitu, ulama sepakat bahwa investasi emas dibolehkan, selama memenuhi syarat syariah. Emas boleh dijadikan alat investasi, tabungan, atau bahkan alat tukar.

Nabi Muhammad SAW sendiri pernah menggunakan emas dan perak dalam praktik jual beli pada zamannya. Terpenting, transaksi harus dilakukan secara sah, tanpa penipuan, dan tanpa unsur riba. Jadi selama kamu beli emas secara tunai dan transparan, insya Allah hukumnya boleh.

2. Hati-hati dengan sistem cicilan atau kredit

ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Banyak orang tergiur beli emas lewat sistem cicilan atau kredit karena bisa punya logam mulia tanpa harus bayar penuh di awal. Tapi ternyata dalam Islam, transaksi emas secara kredit sangat berisiko riba. Rasulullah SAW menegaskan bahwa emas dengan emas harus dilakukan secara tunai dan langsung.

Kalau ada penundaan dalam pembayaran atau penerimaan barang, maka bisa jatuh pada riba nasiah, yang dilarang. Jadi kalau kamu ingin investasi emas, pastikan belinya secara kontan. Hindari sistem cicil yang membuat kamu belum punya emasnya tapi sudah mulai bayar. Lebih baik menabung dulu sampai cukup baru beli.

3. Pastikan emasnya ada secara fisik

ilustrasi emas (pexels.com/Pixabay)

Syarat transaksi emas yang halal adalah kepemilikan nyata. Artinya, kamu benar-benar punya dan bisa mengambil emasnya secara fisik. Bukan sekadar angka di aplikasi atau surat janji kepemilikan. Saat ini banyak platform yang menawarkan investasi emas digital. Meski praktis, kamu tetap harus memastikan bahwa emasnya benar-benar ada, disimpan dengan aman, dan bisa ditarik kapan saja.

Jika emas yang kamu beli hanya bersifat kontrak tanpa fisik, ini bisa masuk ke praktik gharar atau ketidakjelasan yang dilarang dalam Islam. Jadi cek baik-baik kredibilitas penyedia layanan dan pastikan kamu bisa klaim fisik emasnya.

4. Emas wajib dizakati kalau sudah mencapai nisab

ilustrasi emas (unsplash.com/Zlaťáky.cz)

Kalau kamu punya emas sebagai investasi dan jumlahnya sudah sampai nisab (setara 85 gram emas murni) dan disimpan selama setahun, maka wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5 persen. Ini penting karena dalam Islam, zakat adalah bentuk penyucian harta. Tanpa zakat, emas yang kamu simpan justru bisa menghalangi keberkahan rezeki.

Zakat ini juga jadi pengingat bahwa harta yang kita miliki ada hak orang lain di dalamnya. Jadi, selain menyimpan emas sebagai tabungan masa depan, jangan lupa untuk membersihkannya lewat zakat.

5. Niatkan sebagai bentuk ikhtiar, bukan ketamakan

ilustrasi investasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berusaha dan mengatur keuangan dengan bijak. Investasi emas bisa jadi bentuk ikhtiar menjaga masa depan yang lebih baik. Ingat, penting juga menjaga niat. Jangan sampai investasi emas dilakukan karena tamak atau ingin cepat kaya. Jadikan emas sebagai alat bantu mengelola rezeki, bukan tujuan utama hidup.

Dengan niat yang benar, investasi emas bukan hanya jadi aset dunia, tapi juga jadi jalan meraih keberkahan akhirat. Apalagi kalau hartanya nanti digunakan untuk membantu orang lain atau kebutuhan penting keluarga.

Investasi emas dalam Islam hukumnya boleh, bahkan bisa jadi sarana meraih masa depan yang lebih aman dan berkah. Yang penting adalah mengikuti aturan syariah, beli secara tunai, hindari riba, pastikan emasnya nyata, dan jangan lupa zakat kalau sudah mencapai nisab. Selalu mulai dengan niat yang baik dan hindari rasa tamak. Karena sejatinya, rezeki yang berkah bukan cuma soal jumlah, tapi juga soal manfaat dan ketenangan hati. Yuk, kelola keuanganmu dengan bijak dan syari!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team