Investasi SBN Syariah SR021 di Bibit.id, Cashback Hingga Rp30 Juta!

23 Agu 2024, 14:30 WIB

ilustrasi investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jakarta, IDN Times – Pemerintah telah secara resmi menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terbaru Sukuk Ritel seri SR021 dengan masa penawaran yang berlangsung pada tanggal 23 Agustus-18 September 2024.

SR021 diterbitkan dalam dua tipe produk, yaitu SR021-T3 dengan tenor tiga tahun dan imbal hasil tetap (fixed rate) sebesar 6,35 persen per tahun serta SR021-T5 dengan tenor lima tahun dan imbal hasil tetap sebesar 6,45 persen per tahun. Imbal hasil (kupon) SR021 akan dibayarkan setiap bulan sampai jatuh tempo. Pembagian kupon pertama akan dilakukan di tanggal 10 November 2024.

SR021 juga merupakan jenis Surat Berharga Negara (SBN) yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradeable) sebelum jatuh tempo. SR021 dapat diperdagangkan mulai tanggal 11 November 2024 setelah penerimaan kupon pertama.

1. Pilihan yang aman dan bijaksana

Investasi SR021 di Bibit. (dok. Istimewa)

Di tengah perekonomian dunia yang cukup volatile serta keadaan perekonomian Indonesia yang naik-turun, investasi SR021 merupakan pilihan yang aman dan bijaksana karena imbal hasilnya tetap stabil sampai jatuh tempo. Head of Marketing Bibit.id, Angie Anandita Tjhatra, menyampaikan beberapa alasan mengapa masyarakat perlu berinvestasi SR021 di Bibit.

Pertama, dari segi keamanan serta stabilitas investasi, SR021 merupakan obligasi negara yang diterbitkan oleh pemerintah dan dijamin dengan undang-undang. Negara menjamin pokok investasi 100 persen serta imbal hasil investasi sesuai dengan yang dijanjikan, yakni 6,35 persen per tahun selama tiga tahun ke depan untuk SR021-T3 dan 6,45 persen per tahun selama lima tahun ke depan untuk SR021-T5. Artinya, SR021 bisa menjadi alternatif passive income yang akan memberikan imbal hasil tetap dan stabil setiap bulan, meskipun kondisi ekonomi naik turun.

“Ditambah, SR021 memberikan return yang lebih tinggi dari rata-rata deposito bank BUMN, tapi dengan pajak yang lebih rendah. Pajak yang dikenakan pada SR021 hanya 10 persen, berbeda dengan deposito yang dikenakan pajak 20 persen,” kata Angie.

2. Minat masyarakat tinggi terhadap produk investasi syariah

ilustrasi investasi (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Kedua, SR021 merupakan produk investasi syariah yang diawasi Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Angie meyakini, tingginya minat masyarakat akan produk investasi syariah akan berimbas positif dan membuat SR021 laris di pasaran.

“Sebagai referensi, dalam penjualan Sukuk Ritel seri SR020 di tanggal 1-27 Maret 2024 silam, Bibit menjadi Mitra Distribusi Kategori Fintech yang mencatatkan penjualan terbanyak secara nasional. Ini menjadi dasar keyakinan kami bahwa SR021 juga akan sangat diminati masyarakat,” tambahnya.

Ketiga, rentang tanggal 23 Agustus-18 September 2024 merupakan momen yang tepat untuk mendapat imbal hasil SBN yang masih tinggi, sebelum nantinya suku bunga Bank Indonesia diprediksi turun. Hal ini mengingat ekspektasi pasar bahwa bank sentral Amerika (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada bulan September 2024.

Keempat, Bibit adalah Mitra Distribusi penjualan SBN yang kredibel dan mendapatkan kepercayaan dari para investor di Indonesia. Bibit dinobatkan oleh Kementerian Keuangan RI sebagai Mitra Distribusi SBSN Ritel Terbaik Tahun 2022 dan 2023, Mitra Distribusi Surat Utang Negara Terbaik Tahun 2022, dan Mitra Distribusi Surat Utang Negara Terbaik Tahun 2023 Kategori Fintech.

3. Berkesempatan mendapatkan cashback

pexels.com/Andrea Piacquadio

Kelima, para investor yang membeli SR021 di Bibit juga berkesempatan untuk mendapatkan cashback, mulai dari Rp50 ribu, Rp75 ribu, Rp100 ribu, Rp300 ribu, Rp500 ribu, Rp2 juta, Rp4 juta, Rp6 juta, Rp8 juta, Rp15 juta sampai Rp30 juta.

Terakhir, untuk berinvestasi SR021 di Bibit, caranya sangat mudah. Investor cukup mengklik icon atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” di homepage aplikasi maupun website Bibit. Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor.

Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.

“Di sisi lain, kepemilikan atas semua produk investasi di Bibit tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) atas nama investor sendiri. Dengan begitu, kami memastikan transparansi dan keamanan investasi untuk seluruh investor,” tutup Angie. (WEB)