Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Investor Was-was Isu Perombakan The Fed, Rupiah Lesu Sore Ini

ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Kurs rupiah ditutup melemah 89,7 poin atau 0,53 persen ke Rp16.862,9 per dolar AS pada penutupan perdagangan.
  • JISDOR BI mencatat nilai tukar rupiah menyentuh Rp16.862 per dolar AS, lebih tinggi dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa, (22/4/2025) sore.

Mengutip Investing, kurs rupiah ditutup melemah hingga 89,7 poin atau 0,53 persen ke Rp16.862,9 per dolar AS sore ini. Pagi tadi, rupiah dibuka melemah 92,8 poin atau 0,55 persen ke Rp16.866 per dolar AS.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menyentuh Rp16.862 per dolar AS.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (21/4), yang berada di level RpRp16.808 per dolar AS. Data JISDOR BI menunjukkan rupiah mengalami pelemahan pada sore ini dibandingkan kemarin.

2. Isu perombakan eksekutif The Fed bikin pelaku pasar was-was

Menurut analis pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi, pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS dipicu oleh kondisi pasar yang bergejolak. Para pelaku pasar makin khawatir dalam menanamkan modalnya, dan berhati-hati pada instrumen mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.

Sentimen negatif pelaku pasar makin menguat setelah Presiden AS, Donald Trump mengancam akan mencopot Ketua Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.

“Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan pada hari Jumat bahwa Presiden Trump dan timnya terus mempelajari apakah mereka dapat memecat Ketua Fed Jerome Powell,” tutur Ibrahim kepada awak media.

Adapun acaman Trump dilontarkan karena dia menginginkan Powell menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR). Sementara, The Fed belum mau menurunkan FFR karena tingkat inflasi di AS belum sesuai ekspektasi.

“Minggu lalu, Powell mengatakan bahwa bank sentral tidak cenderung memangkas suku bunga dalam waktu dekat, dengan alasan kemungkinan tekanan inflasi dan ketidakpastian ekonomi yang berasal dari tarif baru (kebijakan Trump),” ujar Ibrahim.

3. Rupiah diprediksi melemah besok

Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ibrahim memprediksi kurs rupiah masih akan melemah pada perdagangan besok, Rabu (23/4/2025).

“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp16.840 - 16.900,” ucap Ibrahim.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
Jujuk Ernawati
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us