IPO Anak Usaha PTPN Tunggu Kebijakan Prabowo-Gibran

23 Sep 2024, 16:03 WIB

Vadhia Lidyana

Direktur Utama PTPN III, Abdul Ghani. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

IPO PalmCo ditunda hingga pemerintahan baru Prabowo-Gibran, menunggu kebijakan pemerintah dan restu DPR RI.
Direktur Utama PTPN III menyatakan PalmCo sudah siap untuk IPO, namun harus menunggu persetujuan dari DPR RI.
PalmCo telah melakukan berbagai kajian dan analisis untuk bisa melakukan IPO, menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Subholding PTPN III yang bergerak di sektor kelapa sawit yakni PalmCo tak kunjung melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Padahal, PalmCo direncanakan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada akhir 2023.

Direktur Utama Holding BUMN Perkebunan PTPN III Abdul Ghani mengatakan IPO PalmCo masih harus menunggu kebijakan pemerintahan baru, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan menggantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Oktober.

“Tentu kita akan mendengarkan kebijakan pemerintah mendatang,” kata Ghani usai diskusi Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas di Sarinah, Jakarta, Senin (23/9/2024).

1. Masih harus dibahas dengan DPR

Gedung DPR/MPR (IDN Times/Amir Faisol)

Di sisi lain, Ghani mengatakan IPO anak usahanya harus menunggu restu DPR RI, mengingat PTPN masih berstatus sebagai perusahaan milik negara.

“Cuma itu kan kebijakan yang harus kita konsultasikan ke DPR juga,” ucap Ghani.

2. PalmCo sudah siap untuk IPO

Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Ghani mengatakan, dari sisi internal, PalmCo sudah siap untuk IPO. Sebab, pihaknya sudah melakukan berbagai kajian atau analisis untuk bisa melakukan IPO.

“Sudah, sudah. Sebenarnya kalau tingkat kelayakan sudah layak,” tutur Ghani.

3. PTPN jadi perusahaan perkebunan sawit terbesar di dunia

ilustrasi tandan buah segar (TBS) atau buah sawit. (IDN Times/Trio Hamdani)

Ghani mengatakan, PalmCo juga telah menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit di dunia. Oleh sebab itu, dia memastikan subholding PTPN sudah mempertimbangkan kemampuan IPO.

“Kalau cerita kelapa sawit, kami ini produsen terbesar di dunia lho, jangan salah. Jadi perusahaan perkebunan terbesar di dunia itu kami, apalagi ada reorganisasi PalmCo, kelapa sawit. Kan akhir tahun lalu kami mengintegrasi beberapa anak perusahaan menjadi tiga entitas,” tutur Ghani.