Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Istana Jawab Isu Efisiensi Jadi Pemicu Ekonomi Melambat

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Belanja pemerintah hanya salah satu faktor pertumbuhan ekonomi, masih perlu dilihat dari sudut pandang lain.
  • Efisiensi anggaran untuk realokasi ke sektor produktif, seperti pertanian yang tumbuh di atas 10 persen.
  • Perlambatan pertumbuhan ekonomi dipengaruhi faktor global, seperti ketegangan geopolitik antara negara-negara sahabat Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi yang mengalami sedikit penurunan pada kuartal I-2025.

Menurutnya, belanja pemerintah memang merupakan salah satu komponen dalam pertumbuhan ekonomi. Namun, dia menjelaskan pada awal tahun, belanja pemerintah umumnya memang belum mencapai puncaknya.

"Nah, maka melihatnya, mohon tidak hanya dari satu sudut pandang," kata dia kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

1. Efisiensi belanja pemerintah diarahkan ke sektor produktif

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Prasetyo menjelaskan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah merupakan langkah realokasi dana ke sektor-sektor yang lebih produktif. Dia mencontohkan sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan signifikan.

"Nah, di situ kan kemudian BPS juga mencatat pertumbuhan kita dari bidang pertanian itu mencapai di atas 10 persen. Bidang-bidang yang lain juga tumbuh positif jauh melebihi tahun-tahun sebelumnya," kata dia.

Oleh karenanya, dia menekankan efisiensi anggaran tidak dimaksudkan untuk menahan belanja, melainkan untuk mengarahkan dana ke kegiatan yang memberikan dampak positif terhadap perekonomian.

2. Faktor global disebut pengaruhi kinerja ekonomi nasional

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Prasetyo menyatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tidak hanya disebabkan oleh faktor domestik, tetapi juga dipengaruhi oleh dinamika global.

"Jangan lupa di awal-awal tahun apalagi di satu bulan terakhir ini kan bagaimana kebijakan-kebijakan negara-negara sahabat kita itu juga mempengaruhi ekonomi global secara keseluruhan gitu kan," ujarnya.

Dia mencontohkan ketegangan geopolitik, seperti konflik yang belum terselesaikan dan ketegangan baru antara India dan Pakistan, memberikan dampak terhadap perekonomian dunia.

"Memang sekali lagi ketegangan itu tidak terjadi di negara kita. Tetapi sebagai sebuah komunitas global, sekarang kita mesti mulai menyadari bahwa apa yang terjadi di negara lain sudah pastilah berpengaruh terhadap negara kita," paparnya.

3. Pemerintah ajak semua pihak kompak hadapi tantangan ekonomi

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dia mengimbau seluruh elemen bangsa bersatu dalam menghadapi tantangan ekonomi. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Sebab, masalah ekonomi tidak dapat diselesaikan secara terpisah. Pemerintah mengajak sektor usaha, industri, serta serikat pekerja bekerja sama.

"Kita harus bersama-sama, semata-mata untuk mencari titik temu dan menjaga kekuatan ekonomi fundamental kita," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us