Konsumsi Pemerintah Turun 1,38 Persen, Efek Efisiensi Anggaran?

- Belanja pemerintah kontraksi 1,38 persen di kuartal I-2025, mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat menjadi 4,87 persen yoy.
- Kontraksi belanja pemerintah bukan disebabkan oleh efisiensi anggaran, tapi karena tidak adanya momen pemilihan umum. Dampak efisiensi anggaran baru terasa di kuartal II-2025.
Jakarta, IDN Times – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan belanja pemerintah pada kuartal I-2025 mengalami kontraksi sebesar 1,38 persen secara tahunan (year on year/yoy). Hal ini turut mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang melambat menjadi hanya 4,87 persen secara tahunan (YoY).
Lantas, apakah kontraksi belanja pemerintah ini disebabkan oleh efisiensi anggaran?
1. Tidak ada momen pemilu di periode Januari-Maret 2025

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kontraksi konsumsi pemerintah pada kuartal I-2025 bukan disebabkan oleh efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah, melainkan karena tidak adanya momen pemilihan umum (pemilu) pada periode Januari–Maret 2025.
"Jadi, tahun lalu ada pemilu, tahun ini tidak ada pemilu. Itu salah satunya (penyebab kontraksi)," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (5/5/2025).
2. Dampak efisiensi anggaran akan tercermin di pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025

Terkait dampak efisiensi anggaran pemerintah ke pertumbuhan ekonomi, Amalia menyebut dampak dari realokasi anggaran akan mulai terlihat pada kuartal II-2025.
"Tentunya nanti ada realokasi anggaran yang dampaknya kelihatannya nanti akan direalisasikan di kuartal II-2025 dan seterusnya. Jadi kuartal I-2025 ini masih adanya proses administrasi untuk kemudian direalokasi menjadi kegiatan-kegiatan pemerintah maupun kegiatan ekonomi lainnya," tutur Amalia.
Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto menargetkan penghematan belanja dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp306,69 triliun. Angka tersebut diambil dari anggaran belanja di kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp256,1 triliun, dan dana Transfer ke Daerah (TKD) Rp50,59 triliun.
Meski begitu, Kementerian Keuangan telah membuka blokir anggaran K/L yang terkena efisiensi sebesar Rp86,6 triliun. Rinciannya, pembukaan blokir dilakukan untuk 23 K/L baru Rp33,1 triliun dan 76 K/L lainnya Rp 53,49 triliun.
3. Konsumsi rumah tangga masih jadi penopang utama ekonomi kuartal I-2025

Sementara itu, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhannya hanya mencapai 4,89 persen (yoy). Kompenen pengeluaran konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB hingga 54,53 persen.
Laju konsumsi rumah tangga pada kuartal I dipengaruhi oleh sejumlah faktor musiman, seperti libur panjang yang biasanya mendorong peningkatan belanja masyarakat untuk kebutuhan makanan, pakaian, transportasi, serta pengeluaran rekreasi dan sosial lainnya.
"Konsumsi rumah tangga juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, didorong oleh adanya libur panjang serta momentum Ramadan dan menjelang Idul Fitri pada akhir Maret 2025," ujar Amalia.
Di posisi kedua, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi menyumbang 28,03 persen terhadap PDB. Namun, pertumbuhan PMTB hanya tumbuh 2,12 persen (yoy).
"PMTB tumbuh positif tercermin dari beberapa indikator investasi seperti meningkatnya impor barang modal khususnya jenis mesin dan kendaraan sementara subkomponen PMTB yang tumbuh positif termasuk mesin dan perlengkapan juga kendaraan," tuturnya.
Komponen pengeluaran lain yang mencatat pertumbuhan tinggi adalah ekspor, yang tumbuh sebesar 6,78 persen (yoy) dengan kontribusi mencapai 22,30 persen terhadap PDB.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh meningkatnya ekspor jasa, seiring melonjaknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya selama momen libur awal tahun.
"Ekspor tumbuh positif, baik pada barang nonmigas maupun jasa. Beberapa komoditas nonmigas yang mengalami peningkatan nilai dan volume ekspor antara lain lemak dan minyak hewan nabati, besi dan baja, mesin dan peralatan listrik, serta kendaraan dan bagiannya," ujarnya.