Bank Asing dan Swasta Bakal Danai Divestasi Freeport, Ini Alasannya

Bank pelat merah tidak ikut mendanai divestasi Freeport

Pemerintah melalui PT Indonesia Asahan Aluminium berencana mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia (FI) agar bisa menjadi pemegang mayoritas. Ada 11 bank yang akan membantu Inalum mendanai proses divestasi Freeport. 

Pertanyaan yang mencuat ke permukaan adalah, apakah ada bank berpelat merah ikut mendanai divestasi itu? Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) memastikan, tidak ada. 

1. Sebanyak 11 bank terdiri dari bank swasta dan asing

Bank Asing dan Swasta Bakal Danai Divestasi Freeport, Ini AlasannyaPixabay/Geralt

Ketua Umum Himbara Maryono menegaskan bahwa empat bank pelat merah tidak akan ikut membiayai proses divestasi 51 persen saham PT FI. Dengan demikian, 11 bank yang akan memberikan pinjaman kepada Inalum itu adalah bank swasta dan bank asing. “Ini arahan dari Deputi BUMN,” kata Maryono.

Pernyataan Ketua Himbara ini juga untuk menjawab pemberitaan yang sempat menyebutkan bahwa tiga bank pelat merah akan ikut membiayai proses divestasi itu, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI).

“Kami dari BTN tidak akan ikut dalam pembiayaan dalam pengambil alihan saham Freeport dan tiga bank BUMN juga kemungkinan sama, tidak ikut dalam pembiayaan itu,” tegas Maryono yang juga Direktur Utama Bank BTN.

2. Alasan bank pelat merah tidak ikut serta dalam pendanaan

Bank Asing dan Swasta Bakal Danai Divestasi Freeport, Ini AlasannyaWikimedia/Alfindra Primaldhi

Ada beberapa mengapa bank milik pemerintah tidak ikut dalam proses tersebut. Pertama, memberi kesempatan kepada bank swasta dan asing untuk bisa berkontribusi dalam pembiayaan ke Inalum.

“Alasannya juga supaya ada uang mengalir dari negara-negara lain sehingga bisa menambahkan devisa ke kita,” ucapnya.

Namun demikian, kata dia, keputusan Bank BUMN untuk tidak ikut dalam membiayai proses divestasi 51 persen saham PT FI tersebut merupakan wewenang pemegang saham dalam hal ini Kementerian BUMN. Akan tetapi, tambah dia, sejauh ini Bank BUMN komit untuk tidak memberikan pembiayaan tersebut.

“Komitnya seperti itu, tapi gak tau nanti realisasinya seperti apa. Yang pasti BTN tidak akan ikut karena bukan sektor dari pada kita,” tegasnya.

Meski pihak Kementerian BUMN masih merahasiakan nama dari bank-bank yang ikut dalam pembiayaan proses divestasi 51 persen saham PT FI, namun hingga kini ada 11 bank yang dipastikan akan mendanai proses divestasi tersebut.

3. Jumlah uang Inalum dan dana yang harus dibayar untuk divestasi PT FI

Bank Asing dan Swasta Bakal Danai Divestasi Freeport, Ini AlasannyaDirektur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, Budi Gunadi Sadikin (IDN Times/Uni Lubis)

Seperti diberitakan sebelumnya, Inalum harus menyediakan dana sebesar US$3,85 miliar untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di PT FI dan 100 persen saham FCX di PT Indocopper lnvestama, yang memiliki 9,36 persen saham di PT FI. Penyelesaian jual beli tersebut ditargetkan selesai paling cepat 30 hari atau maksimal 60 hari ke depan.

Pembayaran saham Freeport itu akan dituangkan dalam perjanjian pembelian (purchase agreement) ke depan. Adapun nilai US$3,85 miliar dibagi untuk membeli hak kelola Rio Tinto dan saham Indocopper. Sebanyak US$3,5 miliar dialokasikan untuk pembayaran hak partisipasi Rio Tinto dan US$350 juta untuk Indocopper.

(Artikel ini pertama kali tayang di www.infobanknews.com pada 18 Juli 2018)

Baca juga: Rio Tinto dan Indocopper di Balik Kerumitan Divestasi Freeport

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya