Jeff Bezos Lepas Saham Amazon Rp11,9 Triliun, Ini Tujuannya
- Jeff Bezos menjual 3,3 juta lembar saham Amazon senilai Rp11,9 triliun melalui skema penjualan terjadwal tanpa tuduhan insider trading.
- Penjualan saham terjadi saat kinerja Amazon tumbuh solid dengan harga saham naik 6,43 persen dalam lima sesi terakhir.
Jakarta, IDN Times - Jeff Bezos, pendiri sekaligus ketua eksekutif Amazon, kembali melepas sebagian kepemilikan sahamnya di perusahaan teknologi raksasa tersebut. Pada akhir Juni 2025, ia menjual saham senilai 736,7 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp11,9 triliun, berdasarkan dokumen resmi yang diserahkan ke otoritas pasar.
Transaksi ini dilakukan melalui skema penjualan terjadwal dan menarik perhatian pasar karena melibatkan jumlah saham yang signifikan. Meski begitu, analis menilai langkah tersebut lebih mencerminkan strategi manajemen kekayaan pribadi ketimbang sinyal perubahan arah terhadap masa depan Amazon.
1. Detail penjualan saham
Bezos menjual sekitar 3,3 juta lembar saham Amazon melalui rencana perdagangan 10b5-1 yang disusun pada Maret 2025. Skema ini memungkinkan eksekutif melepas saham pada jadwal tertentu tanpa terkena tuduhan insider trading.
“Penjualan saham oleh pendiri perusahaan sebesar ini selalu menarik perhatian, tetapi rencana 10b5-1 menunjukkan bahwa ini adalah keputusan terencana, bukan reaksi terhadap kondisi pasar,” kata Michael Pachter, analis pasar saham senior Wedbush Securities, dikutip dari CNBC Internasional.
Dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengungkapkan Bezos menargetkan penjualan hingga 25 juta saham Amazon hingga Mei 2026. Dengan harga rata-rata 217,12 dolar AS atau Rp3,5 juta per saham, transaksi ini memperbesar pasokan sekunder tanpa memengaruhi jumlah saham yang beredar.
Meski demikian, Bezos tetap menjadi pemegang saham individu terbesar Amazon dengan kepemilikan sekitar 9,6 persen.
“Ini adalah langkah likuiditas strategis, kemungkinan untuk mendanai proyek lain seperti Blue Origin,” ujar Poonam Goyal, analis keuangan dari Bloomberg.
2. Performa dan reaksi pasar
Penjualan saham ini terjadi saat kinerja Amazon terus menunjukkan pertumbuhan solid. Harga saham perusahaan ditutup di level 223,16 dolar AS (Rp3,6 juta) per lembar di bursa BTT, sementara laporan keuangan kuartal pertama 2025 mencatat pendapatan naik 9 persen menjadi 155,7 miliar dolar AS (Rp2,5 kuadriliun) dan laba bersih mencapai 17,1 miliar dolar AS (Rp276,8 triliun).
“Penjualan saham oleh pendiri tidak selalu menandakan kekhawatiran terhadap perusahaan, tetapi lebih kepada manajemen kekayaan pribadi,” ujar David Kelly, kepala strategi pasar di JPMorgan.
Saham Amazon mencatat kenaikan 6,43 persen dalam lima sesi terakhir. Bank of America menaikkan target harga saham dari 230 dolar AS (Rp3,7 juta) menjadi 248 dolar AS (Rp4 juta).
“Amazon tetap menjadi pemimpin di e-commerce dan cloud computing, sehingga penjualan saham Bezos tidak menggoyahkan fundamental perusahaan,” ujar Thomas Champion, analis investasi dari Piper Sandler.
3. Tujuan investasi dan filantropi
Penjualan saham ini juga diyakini berkaitan dengan pendanaan proyek luar angkasa dan filantropi Bezos, termasuk Blue Origin. Sebelumnya, Bezos menyatakan akan menjual saham Amazon senilai 1 miliar dolar AS (Rp16,1 triliun) setiap tahun untuk mendukung proyek luar angkasa miliknya.
“Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Bezos untuk mendanai inisiatif di luar Amazon, seperti misi penerbangan luar angkasa berawak perempuan Blue Origin pada 2025,” ujar Daniel Ives, analis teknologi dari Wedbush, dikutip dari AInvest.
Selain itu, Bezos diketahui telah menyumbangkan saham untuk Day 1 Academies, organisasi nirlaba yang mendirikan prasekolah berbasis Montessori di AS.
Dilansir dari Yahoo Finance, kekayaan bersih Bezos masih mencapai sekitar 240 miliar dolar AS (Rp3,8 kuadriliun), menjadikannya orang terkaya ketiga di dunia.
“Bezos tetap berkomitmen pada Amazon sebagai ketua eksekutif, dan penjualan ini tidak mengubah posisinya sebagai pemegang saham utama,” tutur Brian Nowak, analis saham dari Morgan Stanley.
