Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Ngaku Sempat Dikejar-kejar 5 Negara saat Stop Ekspor Batu Bara

Presiden Jokowi di acara Rakernas PDIP pada Selasa (21/6/2022). (dok. PDIP)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengaku sempat dikejar-kejar sejumlah presiden dan perdana menteri karena kebijakan pemberhentian ekspor batu bara. Para kepala negara itu meminta supaya Jokowi mengirimkan bantuan berupa batu bara karena negaranya terancam krisis energi dan gejolak politik.

"Waktu bulan Januari, kita stop batu bara itu. Kemudian ada lima presiden dan PM (perdana menteri) yang telepon ke saya. ‘Presiden Jokowi mohon kita dikirim batu bara ini segera secepatnya. Kalau gak, mati ini kita, listrik kita mati, industri kita mati’," ujar Jokowi dalam sambutannya di acara Rakernas PDIP, Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

"Bahwa kalau tidak dikirim, akan ada gejolak politik," kata Jokowi, melanjutkan.

1. Jokowi tekankan semangat gotong royong

Presiden Jokowi di acara Rakernas PDIP pada Selasa (21/6/2022). (dok. PDIP)

Dengan kondisi global yang ada, Jokowi menekankan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengedepankan semangat gotong royong.

"Saya ingat ajaran Bung Karno tentang gotong royong. Gotong royong itu usaha, amal, karya untuk menghasilkan sebuah karya besar atau prestasi besar," tutur Jokowi.

Salah satu caranya ialah setiap kelompok masyarakat mengupayakan pembangunan sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

"Demikian juga sebagai bangsa yang besar harus bergotong royong, masing-masing harus berperan sesuai kemampuannya, berkolaborasi menghasilkan karya yang besar," ucap dia.

2. Kondisi dunia yang sulit, dihadapi krisis energi dan pangan

thenationalnews.com

Jokowi  juga membahas tentang kondisi global yang belakangan mulai berkecamuk, salah satunya terkait krisis pangan dan energi. Dia mengatakan kondisi krisis itu semakin diperparah dengan adanya pandemi dan peperangan antara Ukraina dan Rusia.

"Kita tahu semuanya, dunia sekarang penuh tidak kepastian. Dunia sekarang sulit, kalau kita tahu, dunia dalam keadaan tidak mudah. Beberapa krisis kita alami, tapi ini bertubi-tubi krisisnya. Krisis karena pandemi, kemudian perang, akhirnya masuk ke krisis mana-mana. Masuk ke krisis pangan, energi," tutur dia.

3. Data mengerikan terkait krisis global

(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi membeberkan data global yang mencatat terkait krisis global, baik dari segi energi, pangan, maupun ekonomi. Dia menilai, data dunia menunjukkan kondisi yang sangat mengkhawatirkan.

"Kalau kita tahu, pasti kita ngeri. Angka-angkanya mengerikan memang," ucap dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, berdasarkan data yang dia terima, ada 60 negara yang terancam ambruk perekonomiannya. Kemudian 42 di antaranya, sudah dipastikan mengarah kehancuran ekonomi.

"Terakhir saya mendapat informasi, 60 negara akan ambruk ekonominya, 42 negara dipastikan menuju ke sana. Siapa yang membantu mereka kalau angkanya 42, kalau satu dua negara bisa dibantu lembaga internasional. Kita tidak tahu apa yang bisa kita lakukan," tutur Jokowi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yosafat Diva Bayu Wisesa
EditorYosafat Diva Bayu Wisesa
Follow Us