Jakarta, IDN Times - Pemerintah pada akhir 2022 akan selesai membangun 9 bendungan baru. Hal itu disampaikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat menghadiri Musyawarah Rakyat (Musra) di Bandung, Jawa Barat.
"Sampai hari ini telah kita bangun 29 bendungan, ini bendungan besar, plus sembilan nanti di akhir tahun ini," ujar Jokowi, Minggu (28/8/2022).
Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori memuji langkah Jokowi dalam membangun bendungan. Menurutnya, itu merupakan pondasi untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian.
Dengan adanya bendungan, lahan pertanian juga bisa dialiri dengan air. Sehingga, lahan menjadi subur.
Menurutnya, manfaat bendungan itu sudah terbukti. Salah satunya, Indonesia tidak mengalami krisis ketika dunia sedang mengalami ancaman kelaparan.
“Surplus itu pasti karena andil banyak faktor, salah satunya pembangunan infrastruktur irigasi, bendungan, embung, dan sejenisnya. Langkah-langkah itu untuk memastikan usaha tani mendapatkan kecukupan air,” kata Khudori.
Khudori menyebut, Jokowi menyadari ketersediaan air memengaruhi lahan pertanian. Oleh karena itu, sejak 2015, Jokowi fokus membangun bendungan di sejumlah daerah.
“Di tengah anomali iklim, ketersediaan air menjadi krusial bagi usaha tani. Pembangunan infrastruktur irigasi, bendungan, dan embung dimulai sejak era pertama Presiden Jokowi,” ucap dia.
Lebih lanjut, Khudori menerangkan, bendungan yang dibangun Jokowi itu merupakan investasi jangka panjang. Total, ada 38 bendungan yang akan dibangun hingga 2024.
“Ini investasi jangka panjang. Hasilnya antara lain bisa dinikmati sekarang. Pembangunan 38 bendungan itu, kalau tidak salah, adalah rencana hingga 2024,” ungkapnya.
“Dan ini rencana sejak 2019. Ini, sekali lagi, investasi jangka panjang. Penting juga sebagai antisipasi ancaman krisis pangan di masa depan,” imbuhnya.