Mengenal Jensen Huang, Bos Nvidia Berharta Rp1.498 Triliun

Huang menjadi orang terkaya ke-17 di dunia

Intinya Sih...

  • Jensen Huang menjadi orang terkaya ke-17 di dunia dengan kekayaan mencapai 93,4 miliar dolar AS.
  • Huang lahir di Taiwan, pindah ke Amerika Serikat, dan memulai karier di industri teknologi sejak usia muda.

Jakarta, IDN Times - Pendiri dan CEO Nvidia, Jensen Huang menjadi orang terkaya ke-17 di dunia setelah harga saham perusahaan pembuat chip komputer miliknya melesat.

Berdasarkan data Real Time Billionaires Forbes, kekayaan Huang tercatat sebesar 93,4 miliar dolar AS atau setara Rp1.498,6 triliun, dengan asumsi Rp16.045 per dolar AS.

Kekayaannya tersebut menjadikan Huang sebagai orang terkaya ke-17 di dunia. Dia tepat berada di bawah pewaris L'Oreal, Francoise Bettencourt Meyers, dengan kekayaan mencapai 98,2 miliar dolar AS.

Baca Juga: Harta Bos Nvidia Jensen Huang Meroket, Jadi Orang Terkaya ke-17 Dunia

1. Profil Jensen Huang

Mengenal Jensen Huang, Bos Nvidia Berharta Rp1.498 TriliunBos Nvidia, Jensen Huang (Dok Nvidia)

Dikutip dari Good Return, Jensen Huang lahir pada 17 Februari 1963 di Tainan, Taiwan. Pada usia 5 tahun, dia pindah ke Thailand. Kemudian pada usia 9 tahun, dia pindah ke Amerika Serikat (AS).

Dia mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) Oneida dan Institut Baptis Oneida di Kentucky sebelum lulus dari Sekolah Menengah Aloha di Oregon pada usia 16 tahun. Huang meraih gelar sarjana teknik elektro dari Oregon State University pada 1984 dan gelar master di bidang teknik elektro dari Stanford University pada 1992.

Dia memulai kariernya di industri teknologi sebagai direktur di LSI Logic dan desainer mikroprosesor di Advanced Micro Devices (AMD). Pada 1993 saat usia 30 tahun, dia mendirikan Nvidia Corporation bersama Chris Malachowsky dan Curtis Priem.

Huang menjabat sebagai CEO dan Presiden Nvidia, dengan kepemilikan saham perusahaan saat ini sebesar 3,6 persen. Nvidia go public pada 1999.

Adapun kompensasi Huang sebagai CEO mencapai 24,6 juta dolar AS pada 2007, menjadikannya peringkat ke-61 di antara CEO AS dengan bayaran tertinggi, menurut Forbes.

Baca Juga: 10 Perusahaan di AS dengan Reputasi Terbaik, Siapa Jawaranya?

2. Huang jadikan Nvidia sebagai pemasok utama perangkat lunak dan AI bagi perusahan teknologi besar

Mengenal Jensen Huang, Bos Nvidia Berharta Rp1.498 Triliun(Pixabay/Franganillo)

Nvidia adalah perusahaan terkemuka dalam desain dan produksi unit pemrosesan grafis (GPU) dan teknologi terkait. Perusahaan ini memelopori GPU, merevolusi grafik komputer dan memungkinkan kemajuan di bidang-bidang seperti game, kecerdasan buatan (AI), dan penelitian ilmiah.

Nasib Nvidia berubah drastis pada akhir 2022, ketika OpenAI merilis ChatGPT, membuka konsep AI generatif ke masyarakat luas. Teknologi ini menunjukkan masa depan di mana komputer tidak hanya mengambil informasi baru dari database, namun juga dapat menghasilkan konten baru dan jawaban atas pertanyaan dari cache besar berisi data yang belum disortir.

OpenAI melakukan sebagian besar pengembangan AI-nya pada GPU Nvidia. Perusahaan lain seperti Microsoft, Google, dan Meta memperkuat investasi mereka dalam penelitian dan pengembangan AI, sehingga membutuhkan chip AI terbaru senilai miliaran dolar AS untuk membangun model mereka.

Huang telah menjadi wajah Nvidia dan tenaga penjualan utama, yang terus-menerus memuji potensi dan kekuatan penggunaan GPU perusahaan untuk membangun AI. Nvidia, yang telah mengembangkan perangkat lunak dan AI selama lebih dari satu dekade, menempati posisi teratas sebagai pemasok utama bagi perusahaan teknologi terbesar.

3. Nvidia menjadi perusahaan di Amerika dengan reputasi terbaik

Mengenal Jensen Huang, Bos Nvidia Berharta Rp1.498 TriliunNvidia (Dok Nvidia)

Baru-baru ini, Nvidia menjadi perusahaan di AS, dengan reputasi terbaik 2024 berdasarkan survei yang dilakukan Axios dan Harris Poll. Nvidia mengalahkah Apple yang berada di peringkat sembilan.

Peringkat Nvidia menunjukkan betapa cepatnya perusahaan ini menarik perhatian publik. Raksasa teknologi, yang memiliki kapitalisasi pasar di atas 2,5 triliun dolar AS ini, bahkan tidak masuk dalam daftar 100 perusahaan AS yang paling menonjol pada tahun lalu.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya