Jakarta, IDN Times - Pembangunan megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) banyak mengalami pasang surut sepanjang 2024. Pembangunan IKN mulai dilakukan oleh pemerintahan Presiden ke-7 Joko "Jokowi" Widodo ini dilanjutkan di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Berdasarkan data otorita IKN, realisasi investasi sepanjang 2023-2024 di IKN mencapai Rp58,41 triliun. Lantas bagaimana rincian investasi yang telah dimulai atau groundbreaking di IKN sepanjang 2024?
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggelar peletakan batu pertama pembangunan fisik (groundbreaking) tahap 4 pada 17 Januari 2024 dengan nilai Rp4,26 triliun, rinciannya:
Selanjutnya pada groundbreaking ke-5 memiliki nilai investasi Rp2,1 triliun, dengan rincian fasilitas perbankan hingga telekomuniikasi, yakni:
OIKN juga menjelaskan pada groundbreaking ke-6 mencatat nilai investasi sebesar Rp1,8 triliun, yang terdiri dari fasilitas pendidikan hingga riset, dengan rincian:
Sementara pada groundbreaking ke-7 dengan nilai investasi Rp5,35 triliun, ada sejumlah proyek, seperti pembangunan layanan kantor perbankan BCA, PT Hotel Papua Internasional mulai membangun Swiss-belhotel Nusantara, dan pembangunan Nusantara International Convention Center and Hotel yang merupakan bagian dari Royal Golden Eagle (RGE).
Adapun PT Intiland Development Tbk (DIDL) melakukan groundbreaking proyek di IKN pada 12 Agustus 2024 melalui anak usahanya, PT Adiwarna Harapan Nusantara. Ada tiga proyek yang dibangun di IKN, yakni pengembangan kawasan mixed-use Grand Whiz Nusantara yang mengintegrasikan fasilitas hotel, serviced apartment, area ritel, pusat olahraga, dan fasilitas food and beverage.
Selain itu, Nusantara Quarter, merupakan pengembangan kawasan Transit-Oriented Development (TOD) yang mengintegrasikan hunian, perkantoran, dan area komersial dengan akses transportasi publik. Proyek ketiga, kawasan perumahan dengan fasilitas lapangan golf dengan nama Royale Nusantara Golf Resort & Residence.
Menutup akhir tahun, OIKN menerima investasi Rp1,57 triliun untuk pembangunan Mal Duty Free. Selain itu, Teras Hutan Kota by Plataran, d'prima Hotel hingga fasilitas pendidikan, Australian Independent School (AIS).
Proyek Duty Free milik Konsorsium Nusantara yang dipimpin taipan Sugianto Kusuma alias Aguan melalui Agung Sedayu Group. Adapun sejumlah perusahaan yang bergabung dalam konsorsium ini, yakni: