Jos! Laba BUMN Melesat Jadi Rp90 Triliun dalam 2 Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Selama 2 tahun melakukan berbagai transformasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, keuntungan yang berhasil diraup BUMN sebesar Rp90 triliun dari yang sebelumnya hanya Rp13 triliun.
"Laba keuntungan itu berdasarkan laporan keuangan BUMN, " kata Erick Thohir saat halalbihalal bersama santri di Pondok Pesantren Mathlal'ul Anwar Menes, Kabupaten Pandeglang, Rabu (11/5/2022).
Keuntungan tersebut, kata Erick, nantinya akan digunakan kembali untuk mendukung program-program pemerintah. Menurutnya, keuntungan yang didapat merupakan hasil dari kerja dengan sehat dan berkarakter, serta tetap mengedepankan akhlak. Sebab, kekayaan tanpa akhlak akan menimbulkan kerakusan dan kedzaliman.
Baca Juga: Mitra BUMN Ketahuan Nakal? Bakal Masuk Blacklist!
1. Bekerja dengan akhlak merupakan salah satu strategi BUMN
Bekerja dengan akhlak kini menjadi salah satu strategi yang terus dijunjung tinggi oleh BUMN. Bekerja dengan akhlak meliputi sikap amanah, kompeten, harmonis, kolaboratif, adaptif, dan loyal terhadap pekerjaan.
"Seharusnya Menteri BUMN berada di tengah umat dan mendorong akhlak itu," katanya
Menurut Erick, kekuatan ekonomi Indonesia harus terus didasari oleh pembangunan karakter. Saat ini, BUMN telah menjalankan transformasi ke arah yang lebih baik.
"Dan setelah dua tahun bertransformasi kini BUMN banyak yang sehat hingga terbukti meraup keuntungan Rp90 triliun," ujarnya.
Baca Juga: Kimia Farma Angkat Wiku Adisasmito Jadi Komisaris, Dirut Diganti
2. Melakukan intervensi pasar
Ditengah kericuhan masyarakat mengenai kelangkaan minyak goreng yang sempat terjadi dan harganya yang masih melejit, BUMN melakukan intervensi market dengan menggelar operasi pasar minyak goreng.
Kegiatan itu merupakan salah satu peran penting BUMN dalam melayani masyarakat dengan menyeimbangkan pasar. Kini minyak goreng sudah banyak dijual dalam bentuk paket murah untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Diamping itu, BUMN juga melakukan penyeimbangan situasi pasar di tengah pandemi COVID-19 mengenai harga masker yang sempat menyentuh angka Rp100 ribu dan stok nya yang menghilang di pasaran. BUMN mengadakan operasi pasar dengan jaringan 1.300 perusahaan kimia sehingga dapat menurunkan harganya hingga Rp5 ribu.
Baca Juga: 5 Perbedaan Bank Konvensional dan Syariah yang Perlu Kamu Tahu
3. Menggabungkan bank-bank syariah dan mendorong industri halal
Erick juga menyinggung perihal kesuksesan dalam menggabungkan bank-bank syariah yang terabung di BUMN. Menurutnya, hal itu dapat membangun ekonomi umat.
"Itu pertama kali dalam sejarah bagi republik ini, " katanya
Menyatukan bank-bank syariah tersebut akan menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah Indonesia bisa memiliki bank syariah bahkan hingga masuk menjadi bank terbesar nomor tujuh di Indonesia dengan aset total Rp360 triliun.
BUMN juga terus mendorong industri halal untuk kemajuan ekonomi umat. Makan dari itu, Bank Syariah Indonesia (BSI) diharapkan dapat mendorong pesantren menjadi sarana untuk membangun ekonomi keumatan.