KB Bank Balik Rugi Jadi Untung Rp265 Miliar di Kuartal III-2025

- Pertumbuhan kredit jadi penopang utama: Total kredit tumbuh 10,83 persen year on year menjadi Rp44,32 triliun.
- Kredit ritel kontributor pertumbuhan tertinggi: Kredit korporasi (wholesale) tumbuh 9,92 persen yoy menjadi Rp22,32 triliun, UKM mencatat pertumbuhan stabil sebesar 0,82 persen yoy menjadi Rp6,68 triliun
Jakarta, IDN Times - PT Bank KB Indonesia Tbk (BBKP) atau KB Bank membukukan kinerja keuangan solid sepanjang kuartal III-2025. KB Bank mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp265 miliar.
Capaian tersebut berbalik arah dari posisi rugi Rp2,73 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
"Kalau kita lihat laba bersih Rp265 miliar hingga Q3 2025 menandakan turn around is real. Hasil dan disiplin risiko efisien biaya dan kepercayaan nasabah yang kembali tumbuh," kata Direktur Retail Banking KB Bank, Robby Mondong dalam public expose perseroan secara virtual, Rabu (5/11/2025).
1. Pertumbuhan kredit jadi penopang utama
Pertumbuhan kredit menjadi salah satu pendorong utama kinerja positif tersebut. Hingga akhir September 2025, total kredit yang disalurkan KB Bank mencapai Rp44,32 triliun. Sebelumnya, pada periode sama 2024, total kredit yang disalurkan KB Bank hanya Rp39,99 triliun.
"Kredit naik 10,83 persen year on year, solid di semua segmen. Kami tumbuh dengan kualitas, bukan hanya dengan kuantitas," ujar Robby.
Kredit lancar juga tumbuh lebih tinggi, yakni 13,07 persen menjadi Rp34,12 triliun. Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi KB Bank dalam mendorong pertumbuhan berbasis pembangunan relasi jangka panjang dan mengoptimalkan ekosistem nasabah.
2. Kredit ritel kontributor pertumbuhan tertinggi

Secara segmentasi, kredit ritel menjadi kontributor pertumbuhan tertinggi dengan peningkatan 17,32 persen yoy mencapai Rp15,32 triliun hingga akhir September 2025. Sementara itu, kredit korporasi (wholesale) tumbuh 9,92 persen yoy menjadi Rp22,32 triliun.
Adapun segmen UKM mencatat pertumbuhan stabil sebesar 0,82 persen yoy menjadi Rp6,68 triliun, di tengah langkah selektif KB Bank menjaga kualitas aset pada segmen tersebut.
"Wholesale loan tumbuh hampir 10 persen, didukung oleh Korean Link Business yang bertumbuh 15 persen secara year on year. Hubungan kami dengan ekosistem bisnis Korea-Indonesia bukan hanya kerja sama lintas negara, tetapi kemitraan jangka panjang yang saling menguatkan," ujar Robby.
3. DPK KB Bank tumbuh positif

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) KB Bank tumbuh kuat sebesar 14,48 persen yoy, didorong oleh peningkatan signifikan dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 38,02 persen yoy. Pertumbuhan CASA memperkuat struktur pendanaan dan efisiensi biaya dana, sekaligus mendukung stabilitas net interest margin (NIM) di tengah kondisi pasar yang dinamis.
"Dana murah atau CASA melonjak 38 persen, memperkuat basis pendanaan, menurunkan biaya bunga, dan menjaga NIM tetap stabil di 1,37 persen meski suku bunga fluktuatif. Semua target utama on track, sinyal bahwa strategi dan transformasi internal berjalan efektif," tutur Robby.


















