Jakarta, IDN Times – Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) ditutup melemah pada perdagangan Senin (6/12/2021) kemarin.
Dikutip dari Market Watch, harga saham BUKA pada perdagangan Senin sore berada di level Rp456 per sahamnya, turun 34 poin atau 6,94 persen. Pada penutupan sebelumnya harga saham berada di level Rp490.
Harga saham di penutupan Senin itu, juga mencerminkan penurunan yang sangat tajam dari level harga di awal melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO)/
Pada saat IPO, harga saham BUKA berada di level Rp850 per saham.
Berdasarkan data dari laman yang sama, volume perdagangan saham BUKA pada Senin kemarin mencapai 464,81 juta lembar saham.
Sementara itu, rata-rata volume perdagangan sahamnya dalam 65 hari yakni sebanyak 280,01 juta lembar.
Data dari Market Watch menunjukkan bahwa dengan harga saham di level Rp456 tersebut, kapitalisasi pasar Bukalapak kini berada di angka Rp50,5 triliun.
Startup yang pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021 ini dinobatkan sebagai perusahaan unicorn pertama yang melantai di bursa, dan ini bukan hanya di Indonesia melainkan Asia Tenggara juga.
“Pencatatan perdana saham ini juga menorehkan sejarah, karena perseroan merupakan perusahaan unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia dan bahkan di bursa kawasan Asia Tenggara,” kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, dalam seremoni virtual pencatatan perdana saham Bukalapak, 6 Agustus silam.
Bukalapak menjadi perusahaan tercatat ke-28 di BEI pada 2021, dan perusahaan tercatat saham ke-740 di bursa pada saat ini.