Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wisuda (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi wisuda (pexels.com/Pixabay)

Intinya sih...

  • Orang tua perlu merencanakan setiap jenjang pendidikan anak, termasuk memilih sekolah dan menghitung biaya yang diperlukan.

  • Menghitung biaya pendidikan dengan memperkirakan inflasi per tahun dan mempertimbangkan jangka waktu menabung atau mengumpulkan dana.

  • Pisahkan tabungan untuk pendidikan anak dari tabungan lain agar tidak terpakai untuk keperluan lain, serta lakukan investasi untuk tabungan pendidikan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Berbagai aspek harus disiapkan orang tua ketika anak lahir. Bukan hanya perlengkapan, tetapi juga masa depan anak. Anak merupakan tanggung jawab seumur hidup bagi orang tua, dan memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak adalah salah satu tanggung jawab yang paling besar untuk orang tua.

Dilansir dari laman pegadaian, dana pendidikan menjadi elemen penting saat mengatur keuangan. Sebagai orang tua, kita perlu menyiapkan dana pendidikan mulai dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga jenjang kuliah. Seperti diketahui, biaya pendidikan setiap tahun naik dalam kisaran 10 persen dan kebutuhan biayanya tidak sedikit.

Lantas, bagaimana menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini?

1. Merencanakan setiap jenjang pendidikan anak

Ilustrasi kuliah (pixabay.com/vloveland)

Orang tua perlu berdiskusi dan merencanakan mengenai bagaimana memperoleh pendidikan anak di setiap tingkatannya.

Seperti sekolah apa yang akan dipilih serta berapa biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan pilihan itu. Jika sudah diputuskan, maka akan lebih mudah untuk memprediksi dan menyusun biaya pendidikan anak.

2. Cara menghitung biaya pendidikan

Ilustrasi pemberian uang (IDN Times/Sukma Shakti)

Setelah memiliki rencana, kita bisa mulai menghitung berapa biaya pendidikan yang dibutuhkan, termasuk memperkirakan inflasi per tahun. Dengan begitu, kita dapat memproyeksikan kenaikan biaya pendidikan di masa mendatang. Selain jumlah biaya, kita juga perlu mempertimbangkan jangka waktu yang tersedia untuk menabung atau mengumpulkan dana tersebut.

Sebagai contoh, kebutuhan dana pendidikan saat ini adalah sebesar Rp30.000.000, dan dana tersebut diperlukan dalam waktu 3 tahun. Dengan asumsi inflasi 10 persen per tahun, maka kebutuhan dana pada tahun ketiga diperkirakan mencapai Rp39.930.000.

Untuk mengetahui berapa besar dana yang perlu disiapkan setiap bulan, kita bisa membagi total kebutuhan dana tersebut dengan 36 bulan. Hasilnya, dana yang harus disisihkan setiap bulan adalah sekitar Rp1.110.000.

3. Memisahkan tabungan untuk pendidikan anak

https://www.google.com/amp/blog.tribunjualbeli.com/amp/14267/dengan-4-jenis-tabungan-ini-tak-ada-alasan-orang-untuk-tidak-menabung

Tabungan untuk dana pendidikan anak sebaiknya dipisahkan dari tabungan lain agar tidak mudah terpakai untuk keperluan yang tidak direncanakan.

Jika dana tersebut terus-menerus digunakan, maka saat benar-benar dibutuhkan, jumlah yang tersisa mungkin tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak.

4. Melakukan investasi untuk tabungan pendidikan

Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Investasi untuk mengumpulkan dana pendidikan anak merupakan salah satu cara yang bisa kita lakukan. Jenis investasinya pun beragam, salah satunya adalah investasi emas.

Jika harga emas per gram adalah Rp925.000, maka kita bisa menabung emas sebanyak 1,2 gram, atau setara dengan sekitar Rp1.110.000 per bulan, selama 3 tahun untuk mengumpulkan dana pendidikan minimal sebesar Rp39.930.000.

Editorial Team