Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah Revolusi Hijau PT Vale Indonesia untuk Bumi Lestari

ilustrasi memanfaatkan sumber energi bersih dari alam (dok. PT Vale Indonesia)
Intinya sih...
  • PT Vale Indonesia menggunakan energi bersih dari tiga PLTA dengan total kapasitas 400 MW, memberikan manfaat bagi perusahaan dan masyarakat sekitar.
  • Perusahaan konsisten menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk pengelolaan sumber daya dan limbah, mengurangi limbah operasional hingga 25 persen dalam 3 tahun terakhir.
  • Komitmen PT Vale Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon terlihat dari penggunaan biodiesel B30, teknologi electric boiler, dan pengembangan energi terbarukan seperti solar PV.

Siapa bilang industri pertambangan selalu merusak lingkungan? PT Vale Indonesia membuktikan bahwa kegiatan pertambangan bisa berjalan selaras dengan pelestarian alam. Beroperasi sejak 1968 di Sorowako, Sulawesi Selatan, mereka konsisten menerapkan prinsip #MenambangKebaikan dan filosofi #StartsWithMe di setiap kegiatannya.

Melawan stereotip negatif industri pertambangan, PT Vale Indonesia telah menjalankan berbagai inisiatif ramah lingkungan yang komprehensif dan berkelanjutan. Dari penggunaan energi bersih hingga reklamasi lahan pascatambang, upaya-upaya ini menunjukkan bahwa pertambangan dan pelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan.

Mari kita telusuri lima langkah konkret yang PT Vale Indonesia lakukan untuk mewujudkan revolusi hijau dalam industri pertambangan Indonesia. Siap-siap tercengang, ya!

1. PT Vale Indonesia memanfaatkan energi air untuk operasional ramah lingkungan

Salah satu pekerja di PT Vale Indonesia (dok. YouTube/ PT Vale Indonesia Tbk)

Tahukah kamu bahwa PT Vale Indonesia menggunakan energi bersih untuk operasionalnya? Perusahaan ini mengoperasikan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)  Larona, Balambano, dan Karebbe dengan kapasitas total sekitar 400 MW. Ketiga PLTA ini memanfaatkan aliran air dari tiga danau besar di Luwu Timur, yaitu Danau Matano, Mahalona, dan Towuti.

Menariknya, pilihan menggunakan PLTA ini bukan hanya memberi manfaat bagi perusahaan, tapi juga bagi masyarakat sekitar. Selain menjadi pabrik RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace) dengan intensitas karbon terendah di Indonesia berkat investasi lebih dari 1 miliar dolar AS, PLTA PT Vale Indonesia juga berperan sebagai pengendali banjir melalui sistem kontrol pintu air yang melindungi area pertanian di daerah hulu. Sebuah langkah cerdas yang membuktikan bahwa industrialisasi dan perlindungan lingkungan bisa berjalan seiring.

2. PT Vale Indonesia menerapkan prinsip 3R untuk mengurangi limbah operasional

pengelolaan bank sampah untuk recycle (dok. PT Vale Indonesia)

PT Vale Indonesia tidak cuma bicara soal kelestarian lingkungan, tapi juga bertindak nyata. Perusahaan ini konsisten menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sumber daya dan limbah. Hasilnya, dalam 3 tahun terakhir, pendekatan ini berhasil menurunkan limbah operasional hingga 25 persen. Angka yang cukup mengesankan dalam industri pertambangan, kan?

Penerapan 3R ini dilakukan secara sistematis dan inovatif. Mulai dari penggunaan ulang air dalam proses produksi, pengelolaan sampah terpadu, hingga pemanfaatan limbah B3 (bahan berbahaya beracun) menjadi material yang berguna.

Upaya ini tidak hanya mengurangi beban lingkungan, tapi juga menghemat biaya operasional perusahaan. PT Vale Indonesia membuktikan bahwa praktik ramah lingkungan juga bisa menjadi praktik bisnis yang cerdas dan menguntungkan.

3. Mereka menggunakan biodiesel dan electric boiler untuk mengurangi emisi

teknologi electric boiler (dok. PT Vale Indonesia)

Komitmen PT Vale Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon juga terlihat dari penggunaan biodiesel B30 untuk alat-alat berat dan teknologi electric boiler dalam proses produksi. Ini merupakan bagian dari rencana strategis perusahaan untuk mengurangi emisi hingga 33 persen pada 2030 dan mencapai Net Zero Emission pada 2050. Penggunaan teknologi ramah lingkungan ini membantu memastikan operasional perusahaan memberikan dampak minimal terhadap lingkungan sekitar.

Inisiatif pengurangan emisi karbon tidak berhenti di situ. PT Vale Indonesia juga aktif melakukan kajian dan pengembangan energi terbarukan lain, seperti solar PV untuk melengkapi PLTA dalam memenuhi kebutuhan energi masa depan. Langkah progresif ini menempatkan PT Vale Indonesia sebagai salah satu pelopor transisi energi dalam industri pertambangan di Indonesia, sekaligus mendukung target pemerintah dalam pengurangan emisi karbon nasional.

4. PT Vale Indonesia membangun nursery untuk melestarikan tanaman endemik

karyawan PT Vale menanam pohon (dok. PT Vale Indonesia)

Inisiatif lingkungan PT Vale Indonesia makin lengkap dengan adanya nursery untuk pembibitan tanaman endemik. Fasilitas ini bukan sekadar tempat pembibitan, tapi juga menjadi pusat pelestarian keanekaragaman hayati lokal yang mendukung program reklamasi pascatambang.

Hal istimewa dari nursery PT Vale Indonesia adalah fokusnya pada tanaman endemik Sulawesi yang beberapa di antaranya terancam punah. Perusahaan bekerja sama dengan pakar botani lokal dan universitas setempat untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mengembangbiakkan spesies tanaman asli.

Upaya konservasi ini tidak hanya melestarikan kekayaan flora Indonesia, tapi juga menjamin keberhasilan program reklamasi karena menggunakan tanaman yang sudah beradaptasi dengan kondisi lokal. Menarik, bukan?

5. PT Vale Indonesia mereklamasi lahan bekas tambang untuk mengembalikan fungsi ekologis

menanam pohon di wilayah reklamasi (dok. PT Vale Indonesia)

Bagaimana dengan lahan bekas tambang? PT Vale Indonesia punya jawabannya. Program reklamasi lahan perusahaan ini telah berhasil mengembalikan fungsi ekologis ribuan hektar lahan bekas tambang. Tanaman endemik yang dikembangkan di nursery ditanam kembali untuk memastikan ekosistem lokal tetap terjaga, bahkan setelah aktivitas penambangan berakhir.

Keberhasilan program reklamasi PT Vale Indonesia mendapat pengakuan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga lingkungan. Yang mengesankan, beberapa area reklamasi bahkan telah berkembang menjadi hutan sekunder dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi.

Beberapa area tersebut kini menjadi habitat bagi berbagai satwa liar, termasuk beberapa spesies burung endemik Sulawesi. Ini membuktikan komitmen PT Vale Indonesia tidak sekadar memenuhi kewajiban reklamasi, tapi sungguh-sungguh mengembalikan fungsi ekologis lahan bekas tambang.

Berbagai inisiatif lingkungan ini membuktikan bahwa PT Vale Indonesia tidak sekadar berkomitmen lewat kata-kata, tapi juga lewat tindakan nyata. Perusahaan ini juga aktif melakukan kajian dan pengembangan energi terbarukan lain, seperti solar PV untuk melengkapi PLTA dalam memenuhi kebutuhan energi masa depan.

Di tengah tantangan perubahan iklim global, PT Vale Indonesia hadir dengan solusi nyata dan menginspirasi. Menambang Kebaikan dan #StartsWithMe bukan sekadar slogan, melainkan filosofi perusahaan yang tercermin melalui pendekatan holistik terhadap keberlanjutan. PT Vale Indonesia membuktikan bahwa industri pertambangan dapat menjadi pionir dalam mewujudkan ekonomi hijau dengan menghadirkan nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat.

Jadi, masih ragu industri tambang bisa ramah lingkungan? PT Vale Indonesia telah menunjukkan melalui tindakan nyata bahwa menambang tidak hanya untuk keuntungan ekonomi, tapi juga dapat berkontribusi positif bagi kelestarian bumi kita tercinta.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us